> >

Keras! Eks Presiden Rusia Suruh PM Jepang Bunuh Diri karena Dianggap Jadi Pelayan AS

Krisis rusia ukraina | 15 Januari 2023, 08:12 WIB
PM Jepang Fumio Kishida tiba di kantornya di Tokyo, Selasa, 4 Oktober 2022. (Sumber: Kyodo News via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Eks Presiden Rusia, Dmitry Medvedev memberikan pernyataan keras kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Ia menyuruh pemimpin pemerintahan itu untuk bunuh diri karena menganggapnya sebagai pelayan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.

Hal itu diungkapkan Medvedev setelah Kishida bertemu dengan Biden pada Jumat (13/1/2023), untuk memperkuat hubungan aliansi antara AS dan Jepang.

Pada pertemuan tersebut, Biden dan Kishida membuat pernyataan bersama yang menyentuh mengenai denuklirisasi semenanjung Korea.

Baca Juga: Gelombang Serangan Rudal Rusia Mengenai Gedung Apartemen di Dnipro, 12 Orang Tewas

Mereka juga berbicara mengenai potensi penggunaan senjata nuklir di Perang Ukraina.

“Kami menyatakan dengan tegas bahwa setiap penggunaan senjata nuklir ioleh Rusia di Ukraina akan menjadi tindakan permusuhan terhadap kemanusiaan dan tak dapat dibenarkan dengan cara apa pun,” kata Kishida dikutip dari Newsweek, Sabtu (14/1).

“Kami akan terus mendukung Ukraina dalam menghadapi serangan menjijikan Rusia terhadap infrastruktur penting,” tambahnya.

Pernyataan itu pun dibalas dengan keras oleh Medvedev yang saat ini menjadi Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.

Pada pernyataannya di Telegram, Medvedev mengencam penyataan Kishida dengan menulis bahwa PM Jepang itu telah mengkhianati memori ratusan ribu warga Jepang yang terbakar karena tembakan nuklir ke Hiroshima dan Nagasaki oleh AS pada Perang Dunia II.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Newsweek


TERBARU