> >

Prancis Catat Tahun 2022 sebagai Tahun dengan Suhu Terpanas dan Hujan Terendah sepanjang Sejarah

Kompas dunia | 7 Januari 2023, 04:45 WIB
Lereng ski yang nyaris kosong di resor ski Luchon-Superbagneres di Prancis barat daya pada 5 Januari 2023. Biasanya bersalju. (Sumber: France24)

PARIS, KOMPAS.TV – Prancis mencatat rekor suhu rata-rata terpanas dan tingkat curah hujan terendah pada tahun 2022, kata kantor cuaca nasional pada Jumat (6/1/2023) seperti dilansir France24.

Suhu rata-rata tahun ini adalah 14,5 derajat Celcius. "Ini sangat jauh di atas tahun 2020 yang memegang rekor sebelumnya sebesar 14,07 derajat Celcius," kata Meteo France dalam sebuah pernyataan.

Tingginya suhu adalah "gejala perubahan iklim," tambah laporan tersebut.

Prancis juga mencatat rekor defisit curah hujan 25 persen di bawah rata-rata jangka panjang, terendah sejak 1989, tambah laporan kantor layanan cuaca.

Seperti sebagian besar Eropa barat, Prancis mengalami musim panas yang menyiksa dengan rekor suhu dan kebakaran hutan yang menyebabkan fokus baru pada perubahan iklim.

Musim gugur dan musim dingin juga sangat sejuk, dengan hujan dan suhu yang hangat mengurangi lereng ski yang biasanya sedingin es di pegunungan Alpen dan Pyrenees menjadi bentangan berlumpur.

Baca Juga: Tahun 2022 Menjadi Tahun dengan Suhu Terpanas Sepanjang Sejarah Inggris

Eropa disapu gelombang panas pada musim kering tahun 2022. Prancis mencatat rekor suhu rata-rata terpanas dan tingkat curah hujan terendah pada tahun 2022, kata kantor cuaca nasional pada Jumat, (6/1/2023) (Sumber: AccuWeather)

Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadapi kritik dari beberapa ilmuwan iklim minggu ini atas pidatonya pada Malam Tahun Baru pekan lalu, di mana Macron mengatakan kekeringan dan suhu memanggang tahun lalu merupakan kejutan.

Berbicara tentang masalah tumpang tindih yang melanda negara Macron berkata, "Siapa yang bisa memprediksi gelombang inflasi, yang dipicu setelahnya? Atau krisis iklim dengan efek spektakuler lagi musim panas ini di negara kita?"

"Siapa yang bisa meramalkan krisis iklim?" tulis ilmuwan dan ahli geologi Goneri Le Cozannet di Twitter.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU