> >

Ukraina Rencanakan Serangan Besar pada Musim Semi, Bertekad Depak Rusia, Bebaskan Donbass dan Krimea

Krisis rusia ukraina | 5 Januari 2023, 04:40 WIB
Ilustrasi. Seorang tentara Ukraina menaiki kendaraan lapis baja Rusia yang hancur di Bucha, Kiev, Kamis (7/4/2022). Militer Ukraina dilaporkan merencanakan serangan besar pada musim semi untuk mengalahkan Rusia yang menginvasi negara itu sejak Februari lalu.  (Sumber: Vadim Ghirda/Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Militer Ukraina dilaporkan merencanakan serangan besar untuk mengalahkan Rusia yang menginvasi negara itu sejak Februari lalu. Rencana itu disampaikan oleh Kepala Direktorat Intelijen Utama Ukraina (GRU) Kirill Budanov.

Budanov menyampaikan, serangan ini akan dilangsungkan pada musim semi dan diperkirakan mencapai titik “terpanas” sekitar bulan Maret 2023.

Tujuannya adalah merebut kembali semua wilayah dan mendepak Rusia dari Ukraina.

Baca Juga: 89 Tentara Rusia Tewas Diroket, Ramai-Ramai Main HP hingga Terdeteksi Radar Ukraina

“Ini adalah pembebasan wilayah-wilayah dan pukulan telak demi kekalahan pemungkas Federasi Rusia. Ini akan terjadi di seantero Ukraina, dari Krimea hingga Donbass,” kata Budanov kepada ABC News, Rabu (4/1/2023).

Ukraina sendiri telah menorehkan kemajuan di front timur sejak akhir tahun lalu. Pasukan Ukraina berhasil merebut sebagian besar wilayah Kharkiv dan Kherson yang sebelumnya diduduki Rusia.

Akan tetapi, Rusia juga membalas dengan serangan-serangan jarak jauh yang melumpuhkan banyak fasilitas energi Ukraina. Pasukan Rusia pun tengah menggempur Bakhmut, kota strategis di Oblast (daerah setingkat provinsi) Donetsk.

Budanov, juga Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengunjungi Bakhmut pada Desember lalu. Ia mengaku pemandangan di titik pertempuran yang disebut paling panas itu mengejutkannya.

“Tentara menunjukkan ke saya area tempat mayat-mayat ditumpuk seperti sesuatu yang hanya Anda lihat di film,” kata Budanov.

“Ada ratusan mayat membusuk di lapangan terbuka, di tempat-tempat tertentu mereka ditumpuk-tumpuk menjadi seperti dinding pertahanan. Ketika pasukan Rusia menyerang di area itu, mereka menggunakan mayat untuk berlindung, seperti perisai,” lanjutnya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU