> >

Kamar Jenazah di RS Papua Nugini Overkapasitas, Banyak Mayat Membusuk di Gudang

Kompas dunia | 4 Januari 2023, 20:15 WIB
Arsip foto Rumah Sakit Umum Port Moresby di Papua Nugini. Overkapasitas kamar jenazah di rumah sakit membuat pemerintah melakukan pemakaman massal kepada para jenazah. (Sumber: Port Moresby General Hospital)

PORT MORESBY, KOMPAS.TV - Masalah overkapasitas kamar jenazah di rumah sakit Papua Nugini membuat banyak mayat harus disimpan di gudang tanpa AC.

Pemakaman massal 92 jenazah, termasuk 40 anak-anak, dilakukan pada Rabu (4/12/2022), sebagaimana dilaporkan Kantor Berita ABC.

Sebelumnya, sekitar selusin jenazah ditemukan terbaring di luar Port Moresby General, rumah sakit terbesar di negara itu. Dalam sebuah rekaman viral yang beredar pekan ini, mayat terlihat disimpan gudang luar ruangan rumah sakit.

Beberapa di antaranya tampak dikerubungi lalat.

Presiden Asosiasi Dokter Nasional James Naipao melalui sebuah pernyataan mengakui bahwa kondisi kamar mayat rumah sakit menyedihkan.

"Jumlah mayat yang lengkap mengungkapkan bahwa kerabat almarhum tidak menguburkan jenazah," kata Dr Naipao.

"Kamar mayat dibangun untuk populasi kota 400.000 orang pada waktu itu, dan sekarang populasi kota lebih dari 1,3 juta orang," sambung dia.

Ini bukan pertama kalinya kamar mayat yang penuh sesak menyebabkan pihak berwenang di Papua Nugini melakukan penguburan massal.

Solusi serupa diterapkan tahun lalu, termasuk saat negara itu melalui masa krisis Covid-19.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru, New York Legalkan Jasad Manusia Dibikin Pupuk Kompo

Rumah Sakit Umum Port Moresby mengatakan, kini masih ada 295 mayat di kamar kamar jenazah. Penguburan massal kemungkinan akan kembali berlangsung bulan depan.

"Kamar mayat tidak dapat menampung beban populasi yang terus bertambah. Itu hal sehari-hari, hanya saja sekarang menjadi viral di media sosial," ungkap rumah sakit tersebut via Facebook.

"Kamar mayat sangat penuh sesak, terutama karena kerabat tidak mengambil jenazah tepat waktu."

Baca Juga: Menteri Keamanan Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, China dan UEA Desak DK PBB Gelar Pertemuan

Diyakini, beberapa keluarga tak mengambil jenazah kerabat yang mereka cintai karena tekanan keuangan.

"Kerabat tidak menguburkan jenazah sehingga jenazah dapat dipindahkan dari kamar mayat," kata Dr Naipao.

"Ini bisa mengungkap masalah sosial ekonomi yang dihadapi negara dan juga situasi yang dihadapi pemerintah saat ini," sambung Dr Naipao.

Senada dengan itu, dalam laporan The Guardian Direktur layanan Rumah Sakit Port Moresby Dr Kone Sobi mengatakan, banyak jenazah belum diambil karena keluarga tak mampu membiayai pemakaman.

Baca Juga: Kecelakaan Aneh Tewaskan Dua Orang di India saat Pesta Malam Tahun Baru 

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : ABC/The Guardian


TERBARU