> >

Hampir 1.700 Jurnalis Tewas di Seluruh Dunia dalam 20 Tahun Terakhir, atau 80 Jurnalis setiap Tahun

Kompas dunia | 31 Desember 2022, 04:45 WIB
Hampir 1.700 jurnalis tewas terbunuh di seluruh dunia 20 tahun terakhir, rata-rata lebih dari 80 orang setiap tahun, menurut analisis Reporters Without Borders atau Reporters sans Frontiers (Sumber: AP Photo)

"Sejak (Presiden) Vladimir Putin mengambil alih, Rusia mengalami serangan sistematis terhadap kebebasan pers, termasuk yang mematikan, seperti yang telah berulang kali dilaporkan oleh RSF.

"Itu termasuk pembunuhan profil tinggi Anna Politkovskaya pada 7 Oktober 2006," kata kelompok hak asasi itu.

Di tempat lain di Eropa, Turki menduduki peringkat ketiga paling berbahaya, diikuti oleh Prancis "sebagai akibat pembantaian mingguan satir Charlie Hebdo di Paris pada 2015".

Baca Juga: Twitter Kembali Suspend Akun Jurnalis, Elon Musk Ngambek Lagi?

PBB hari Jumat (24/6/2022) mengumumkan hasil penyelidikan bahwa tembakan yang menewaskan jurnalis TV Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada 11 Mei itu ditembakkan pasukan Israel. Hampir 1.700 jurnalis tewas terbunuh di seluruh dunia 20 tahun terakhir, rata-rata lebih dari 80 orang setiap tahun, menurut analisis Reporters Without Borders atau Reporters sans Frontiers. (Sumber: France24)

Jurnalis yang tewas di Benua Amerika

Wartawan menjalankan risiko terbesar di seluruh dunia di wilayah di mana konflik bersenjata telah terjadi.

Tetapi, RSF menekankan, "negara-negara di mana tidak ada perang yang secara resmi terjadi belum tentu aman bagi wartawan dan beberapa di antaranya berada di urutan teratas daftar tempat terjadinya pembunuhan.

"Faktanya, lebih banyak jurnalis terbunuh di 'zona damai' daripada di 'zona berperang' selama dua dekade terakhir, dalam banyak kasus karena mereka sedang menyelidiki kejahatan terorganisir dan korupsi."

Benua Amerika menyumbang hampir setengah dari pembunuhan jurnalis, banyak di Meksiko, Brasil, Kolombia, dan Honduras.

"(Benua) Amerika saat ini jelas merupakan benua paling berbahaya di dunia bagi media," kata RSF.

 

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU