> >

100 Demonstran Iran Terancam Eksekusi Mati, Hampir 500 Orang Terbunuh terkait Protes Mahsa Amini

Kompas dunia | 29 Desember 2022, 02:05 WIB
Ilustrasi bendera Iran. Sebuah organisasi hak asasi manusia Iran melaporkan bahwa ada setidaknya 100 demonstran yang ditahan otoritas Iran dilaporkan terancam eksekusi mati atau dakwaan hukuman mati.  (Sumber: Vahid Salemi/AP)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Setidaknya 100 demonstran yang ditahan otoritas Iran dilaporkan terancam eksekusi mati atau dakwaan hukuman mati. Hal tersebut disampaikan oleh organisasi hak asasi manusia Iran, Iran Human Rights, Selasa (27/12/2022).

Para demonstran itu terlibat aksi protes berskala besar yang meletus sejak pertengahan September lalu. Demonstran beraksi menuntut keadilan atas kematian Mahsa Amini, perempuan yang tewas dalam tahanan polisi moral Iran.

Demonstrasi itu segera berubah menjadi aksi protes menentang pemerintah Iran dan umumnya berlangsung ricuh, melibatkan bentrokan antara demonstran dengan aparat keamanan.

Iran Human Rights melaporkan, aparat keamanan Iran telah membunuh setidaknya 476 orang selama demonstrasi, termasuk 64 anak-anak dan 34 perempuan. 

Baca Juga: Iran Tangkap 7 Orang yang Terlibat Protes Anti-Pemerintah, Diyakini Miliki Hubungan dengan Inggris

 

Organisasi itu pun mengingatkan bahwa jumlah korban serta demonstran yang terancam hukuman mati diperkirakan jauh lebih besar. Pasalnya, keluarga korban disebut beroleh tekanan dari otoritas  untuk tetap bungkam.

“Kendati lebih dari 100 hari lewat sejak awal protes nasional ini, ratusan terbunuh, ribuan ditangkap, dan demonstran dieksekusi, pemberontakan rakyat untuk perubahan sejati dan mencapai hak-hak fundamental terus berlanjut,” kata Direktur Iran Human Rights Mahmood Amiry Moghaddam.

“Tantangan yang dihadapi rakyat adalah harga yang harus dibayar untuk mencapai tujuan ini. Partisipasi lebih luas dari dalam atau luar negara ini, dan dukungan komunitas internasional untuk pemberontakan ini dapat meringankan biayanya,” lanjutnya.

Demonstrasi meluas di Iran sendiri turut mendapatkan perhatian internasional. Sejumlah pihak mengecam cara Teheran yang diduga represif memperlakukan demonstran.

Pada Rabu (28/12), Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani memanggil duta besar Iran untuk Italia, menyampaikan kekhawatiran Roma atas laporan kekerasan terhadap demonstran.

Tajani menyebut kekerasan aparat “tidak ada kaitannya dengan melindungi keamanan nasional negara.”

Baca Juga: Mahkamah Agung Iran Kabulkan Banding Dua Terpidana Mati yang Dituding Jadi Pelaku Kerusuhan


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU