> >

Taliban Kini Perintahkan Seluruh LSM Asing Berhentikan Staf Perempuan, Picu Reaksi Lebih Keras

Kompas dunia | 25 Desember 2022, 20:27 WIB
Para pejabat tinggi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan puluhan LSM yang beroperasi di Afghanistan bertemu pada hari Minggu (25/12/2022) untuk membahas langkah ke depan setelah otoritas Taliban memerintahkan semua LSM untuk memberhentikan staf perempuan. (Sumber: Straits Times)

KABUL, KOMPAS.TV – Para pejabat tinggi PBB dan puluhan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Afghanistan bertemu untuk membahas perintah Taliban untuk memberhentikan staf perempuan.

"Pertemuan Tim Kemanusiaan HCT dijadwalkan hari ini (Minggu) untuk berkonsultasi dan membahas bagaimana mengatasi masalah ini," kata Tapiwa Gomo, petugas informasi publik Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, seperti laporan France24, Minggu (25/12/2022).

HCT terdiri dari pejabat tinggi PBB dan perwakilan dari puluhan LSM Afghanistan dan internasional yang mengoordinasikan distribusi bantuan di seluruh Afghanistan.

Penguasa Taliban Afghanistan pada Minggu (25/12/2022) resmi memerintahkan semua LSM nasional dan internasional untuk menghentikan staf perempuan mereka menyusul apa yang dikatakan Taliban sebagai "keluhan serius" tentang aturan berpakaian mereka, kata Kementerian Ekonomi pada hari Sabtu (24/12/2022), seperti laporan France24.

Perintah tersebut mengancam akan menangguhkan izin operasi LSM yang gagal melaksanakan arahan tersebut.

“Ada keluhan serius mengenai ketidakpatuhan terhadap jilbab Islam, aturan dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan perempuan di organisasi nasional dan internasional,” demikian pemberitahuan yang dikirim ke semua LSM dan dikonfirmasi oleh juru bicara Kementerian Ekonomi.

"Kementerian Perekonomian menginstruksikan semua organisasi untuk menghentikan perempuan bekerja sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata pemberitahuan itu.

Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Afghanistan Bekerja di LSM, Dianggap Telah Langgar Aturan Berpakaian

Kaum perempuan Afghanistan meneriakkan slogan-slogan dalam unjuk rasa menentang larangan pendidikan tinggi bagi perempuan yang dikeluarkan Taliban, di Kabul, Afghanistan, Kamis 22 Desember 2022. (Sumber: AP Photo)

“Jika arahan di atas diabaikan, izin organisasi yang telah dikeluarkan oleh kementerian ini, akan dibatalkan,” tambahnya, seperti dilansir Straits Times, Minggu (25/12/2022).

Pembatasan terbaru datang kurang dari seminggu setelah otoritas Taliban melarang perempuan menghadiri universitas, memicu kemarahan dan protes global.

Pertemuan seluruh lembaga bantuan yang bekerja di Afghanistan itu akan membahas apakah akan menangguhkan semua pekerjaan bantuan mengikuti arahan terbaru Taliban, kata beberapa pejabat LSM.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : France24/Straits Times


TERBARU