> >

Taliban Larang Perempuan Afghanistan Bekerja di LSM, Dianggap Telah Langgar Aturan Berpakaian

Kompas dunia | 25 Desember 2022, 06:37 WIB
Perempuan Afghanistan mengenakan Burqa di pasar burung. Menteri pendidikan tinggi Taliban Nida Mohammad Nadim hari Kamis, (22/12/2022) membela keputusannya untuk melarang perempuan mendapat pendidikan tingkat universitas, sebuah keputusan yang memicu reaksi global. (Sumber: AP Photo)

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban semakin memperketat kebebasan perempuan Afghanistan dengan melarang mereka bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Penguasa Afghanistan tersebut menyebut pelarangan itu diberlakukan karena staf perempuan LSM telah melanggar aturan berpakaian yang ketat.

Dekrit yang dikeluarkan oleh Taliban, Sabtu (24/12/2022) itu pun dikutuk oleh organisasi tersebut dan juga PBB.

Larangan itu diberlakukan hanya beberapa hari setelah perempuan dilarang belajar di universitas.

Baca Juga: Menteri Taliban Sebut Perempuan yang Belajar Teknik dan Pertanian Tak Sesuai Budaya Afghanistan

Pekerja LSM perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga mengungkapkan ketakutan dan ketidakberdayaan mereka.

“Jika saya tak bekerja, siapa yang akan mendukung keluarga saya,” kata salah seorang pekerja perempuan dikutip dari BBC.

Pekerja perempuan kedua mengungkapkan berita tersebut mengejutkan, dan bersikeras bahwa ia telah mematuhi aturan berpakaian ketat Taliban.

Sedangkan perempuan ketiga mempertanyakan moral Islam dari Taliban.

Ia menegaskan dirinya kini harus berjuang untuk membayar tagihan dan memberi makan anak-anaknya.

 

Pelarangan itu datang dalam surat dari Kementerian Ekonimi Afghanistan kepada LSM nasional dan internasional.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU