> >

Inilah Detail Rencana Rusia Memperluas dan Menambah Kekuatan Militer, Baik Personil Maupun Senjata

Krisis rusia ukraina | 22 Desember 2022, 12:34 WIB
Rusia pada hari Rabu, (21/12/2022) mengumumkan rencana ambisius untuk memperkuat militernya dari 1 juta menjadi 1,5 juta tentara dan membuat beberapa unit baru, dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan yang telah kehilangan momentum dan banyak tentara dalam perang di Ukraina. (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia pada hari Rabu, (21/12/2022) mengumumkan rencana ambisius untuk memperkuat militernya dari 1 juta menjadi 1,5 juta tentara dan membuat beberapa unit baru, dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan yang telah kehilangan momentum dan banyak tentara dalam perang di Ukraina.

Rencana ambisius itu disampaikn Panglima militer Rusia dalam pemaparannya mengutip rencana NATO untuk memasukkan Finlandia dan Swedia sebagai faktor dalam perluasan dan penambahan kekuatan militer Rusia ini.

Berikut sekilas rencana militer Moskow untuk membangun dan memperluas kekuatan militernya, seperti laporan Associated Press, Kamis, (22/12/2022).

Ambisi Untuk Kekuatan yang Lebih Besar dan Mematikan

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan pada hari Rabu bahwa negara membutuhkan 1,5 juta pasukan "untuk menjamin pemenuhan tugas untuk memastikan keamanan Rusia." Dia tidak mengatakan kapan militer akan mencapai ukuran itu.

Militer Rusia saat ini memiliki sekitar 1 juta tentara, dibandingkan dengan pasukan China sebanyak 2 juta dan pasukan AS sekitar 1,4 juta. India juga memiliki lebih dari 1,4 juta tentara.

Kremlin sebelumnya menganggap ukuran militernya sudah cukup, tetapi perhitungan berubah setelah harapan untuk kemenangan cepat atas tetangganya dihancurkan oleh perlawanan sengit Ukraina.

Di tengah perang, Rusia dan Ukraina sama-sama merahasiakan korban militer mereka. Militer Rusia terakhir kali melaporkan kerugian pertempurannya pada September, ketika dikatakan 5.937 tentara tewas, tetapi Barat memiliki perkiraan yang jauh lebih tinggi.

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan 100.000 tentara Rusia tewas, terluka, atau telah pergi sejak invasi dimulai.

Pada Agustus, Putin memerintahkan peningkatan jumlah militer Rusia menjadi 1,15 juta mulai 1 Januari. Dan pada September, ia memerintahkan mobilisasi 300.000 cadangan untuk memperkuat pasukannya di Ukraina. Angka itu terhitung sebagai bagian dari kekuatan militer saat ini.

Sementara Putin mengatakan tidak perlu mengumpulkan lebih banyak, sebab dekrit mobilisasinya terbuka, memungkinkan militer untuk memanggil cadangan tambahan bila diperlukan. Keputusan Putin juga melarang tentara sukarelawan mengakhiri kontrak mereka.

Mobilisasi tersebut dilakukan di atas draf reguler, yang memanggil 120.000 hingga 140.000 orang dua kali setahun untuk tur dinas wajib selama satu tahun.

Baca Juga: Rusia Perbesar Angkatan Bersenjata hingga Cakup 1,5 Juta Personel, Putin Berikrar Menang di Ukraina

Rusia pada hari Rabu, (21/12/2022) mengumumkan rencana ambisius untuk memperkuat militernya dari 1 juta menjadi 1,5 juta tentara dan membuat beberapa unit baru, dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan yang telah kehilangan momentum dan banyak tentara dalam perang di Ukraina. (Sumber: AP Photo)

Pasukan Berbasis Relawan, Bukan Wajib Militer

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka hanya bergantung pada sukarelawan di Ukraina dan tidak melibatkan wajib militer dalam pertempuran.

Militer Rusia memiliki sekitar 400.000 tentara kontrak, termasuk sekitar 150.000 di pasukan darat, sebelum diluncurkan ke Ukraina.

Shoigu mengatakan militer Rusia yang diperluas akan mencakup 695.000 tentara kontrak sukarela, 521.000 di antaranya harus berada di barisan pada akhir tahun 2023.

Semua pria Rusia berusia 18 hingga 27 tahun diwajibkan untuk bertugas di militer selama satu tahun, tetapi banyak yang menggunakan penangguhan kuliah dan pengecualian kesehatan untuk menghindari wajib militer.

Shoigu mengatakan rentang usia wajib militer akan diubah menjadi 21 hingga 30 tahun, dan calon akan ditawari pilihan antara melayani selama satu tahun sebagai wajib militer atau menandatangani kontrak dengan militer sebagai sukarelawan.

Aktivis hak asasi manusia telah melaporkan banyak kasus di mana wajib militer dipaksa menandatangani kontrak untuk melayani sebagai sukarelawan, dan pernyataan Shoigu tampaknya mengisyaratkan bahwa praktik tersebut dapat diperluas.

Sementara beberapa wajib militer muda telah dipaksa untuk mendaftar sebagai sukarelawan, banyak pria Rusia, terutama mereka yang tinggal di bagian ekonomi yang kesulitan di negara itu, mendaftar untuk mendapatkan gaji yang layak.

Baca Juga: Inggris Tuding Rusia Berikan Teknologi Militer Canggih kepada Iran, Imbalan Pasokan Drone Pengebom

Para Jenderal Rusia dikumpulkan Putin beberapa hari lalu. Rusia pada hari Rabu, (21/12/2022) mengumumkan rencana ambisius untuk memperkuat militernya dari 1 juta menjadi 1,5 juta tentara dan membuat beberapa unit baru, dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan yang telah kehilangan momentum dan banyak tentara dalam perang di Ukraina. (Sumber: AP Photo)

Selain upah militer, pihak berwenang juga menjanjikan mereka pembayaran ekstra untuk ikut serta dalam pertempuran dan bonus.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU