> >

Anwar Ibrahim Kukuhkan Legitimasi sebagai PM Malaysia Usai Menangkan Mosi Percaya Parlemen Malaysia

Kompas dunia | 20 Desember 2022, 07:50 WIB
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melaju melalui mosi percaya hari Senin, (19/12/2022) memperkuat keabsahan kepemimpinannya setelah pemilihan umum bulan lalu tidak menghasilkan pemenang yang jelas. (Sumber: AP Photo)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV — Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melaju melalui mosi percaya, yang memperkuat keabsahan kepemimpinannya setelah pemilihan umum bulan lalu tidak menghasilkan pemenang yang jelas.

Anwar, yang koalisinya memimpin pemilihan 19 November dengan 82 kursi, kemudian membentuk pemerintahan persatuan dengan beberapa partai saingan yang lebih kecil. Tetapi aliansi oposisi Melayu-sentris mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, yang punya 74 kursi parlemen, mempertanyakan legitimasi dan keabsahan Anwar Ibrahim.

Pemungutan suara parlemen yang diminta oleh pemerintah Anwar Ibrahin pada awal sesi parlemen khusus selama dua hari adalah unjuk kekuatan untuk menghilangkan keraguan atas otoritas dan keabsahannya untuk memerintah dan stabilitas pemerintahannya.

Para pemimpin partai di pemerintahannya hari Jumat menyepakati pakta kerja sama untuk masa jabatan lima tahun, memberinya dukungan dari 148 anggota parlemen, mayoritas dua pertiga yang tidak dimiliki pemimpin sejak 2008.

Mosi itu disahkan melalui pemungutan suara sederhana setelah debat oleh anggota parlemen.

Oposisi sebelumnya mengecam klausul dalam pakta kerja sama pemerintah yang membuat anggota parlemen berisiko kehilangan kursi mereka jika mereka gagal memenuhi batas, menyebutnya tidak konstitusional dan menindas.

Anggota parlemen pemerintah membela langkah tersebut seperlunya untuk memastikan pemerintah tidak akan terancam oleh tindakan masing-masing anggota parlemen.

Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Banjir Pujian, Pinjamkan Pengawalnya untuk Lancarkan Perjalanan Ambulans

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melaju melalui mosi percaya hari Senin, (19/12/2022) memperkuat keabsahan kepemimpinannya setelah pemilihan umum bulan lalu tidak menghasilkan pemenang yang jelas. (Sumber: AP Photo)

Malaysia diguncang ketidakstabilan politik sejak jajak pendapat 2018 dengan serangkaian tiga perdana menteri sebelum Anwar mengambil alih karena pertikaian partai dan pembelotan.

Mandat yang kuat akan membantu Anwar melewati perlambatan ekonomi tahun depan, tetapi dia menghadapi tantangan berat dalam menyatukan negara yang terpolarisasi.

Banyak etnis Melayu, yang merupakan dua pertiga dari 33 juta penduduk Malaysia, memilih blok sayap kanan Muhyiddin dalam pemilihan umum.

Sekutu garis keras Muhyiddin, Partai Islam Pan-Malaysia yang mendukung hukum Syariah, secara tak terduga mendapat 49 kursi untuk menjadi satu-satunya partai terbesar di negara itu sebagai indikasi kebangkitan Islam konservatif.

Hasil pemilihan melihat pertengkaran politik dan memicu ketidakpastian selama berhari-hari.

Raja Malaysia awalnya mengusulkan pemerintahan persatuan antara blok Anwar dan Muhyiddin tetapi ditolak oleh Muhyiddin, yang mengeklaim dia punya mayoritas sederhana untuk memerintah.

Tetapi raja kemudian menyatakan puas dengan Anwar Ibrahim sebagai kandidat yang kemungkinan besar akan mendapat dukungan mayoritas.

Parlemen Senin pagi mengheningkan cipta untuk para korban tanah longsor yang mematikan di negara bagian Selangor tengah.

Sedikitnya 24 orang, termasuk tujuh anak, tewas dengan sembilan lainnya masih hilang setelah tanah longsor hari Jumat menghantam sebuah perkemahan tanpa izin.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU