> >

Haiti Dikuasai Gangster, Kepala Akademi Polisi Dibunuh di Tempat Kerjanya Sendiri

Kompas dunia | 26 November 2022, 18:53 WIB
Ilustrasi. Tentara Haiti menggeledah dua orang pengendara motor dekat kompleks kantor pemerintahan di Port-au-Prince, Senin (11/7/2022). Penggeledahan ini seiring masalah keamanan yang disebabkan gelombang kekerasan perang geng di Haiti setahun terkini. (Sumber: Odelyn Joseph/Associated Press)

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.TV - Direktur Akademi Polisi Nasional Haiti Harington Rigaud ditembak mati di sebuah fasilitas pelatih kepolisian di ibu kota Port-au-Prince.

Melansir Associated Press, kepolisian Haiti pada Jumat (25/11/2022) malam melaporkan bahwa Rigaud ditembak mati ketika hendak memasuki tempat kerjanya tersebut.

Kepolisian Haiti belum bisa mengonfirmasi siapa pembunuh Rigaud. Namun, perwira polisi itu tewas di kawasan Port-au-Prince yang dikuasai gangster.

Pembunuhan Harington Rigaud adalah kasus terkini dari penyerangan terhadap penegak hukum yang kerap melanda Haiti. Personel polisi dan gedung penegak hukum rentan dilanda serangan.

Baca Juga: Gangster yang Pimpin Perang Lawan Pemerintah Haiti Cabut Blokade Depot Minyak, Masyarakat Lega

Pembunuhan ini juga terjadi seiring kesulitan otoritas Haiti dan bantuan internasional mengontrol kekerasan geng yang meluas di negara Karibia tersebut.

Pada Jumat (25/11), di media sosial Haiti, beredar video yang menunjukkan tubuh Rigaud yang bersimbah darah dibaringkan di tanah. Juru bicara kepolisian, Garry Desrosiers kemudian mengonfirmasi kasus pembunuhan itu.

Desrosiers menyebut Rigaud ditembak di dalam mobil polisi ketika hendak memasuki kompleks akademi kepolisian.

Haiti mengalami krisis keamanan usai pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 2021 silam. Perang geng kemudian menimbulkan kekacauan. Gangster diperkirakan menguasai 60 persen wilayah ibu kota Port-au-Prince.

Gangster pun mampu memblokade sebuah depot BBM penting sehingga menyebabkan Haiti mengalami krisis bahan bakar. Krisis ini memperparah wabah kolera dan kekuarangan pangan.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU