> >

Militer AS Bersiap Kembali Mangkal di Teluk Subic Filipina, Laut China Selatan Bakal Makin Tegang

Kompas dunia | 25 November 2022, 20:30 WIB

Paulino, mantan Wali Kota Olongapo yang berdekatan dengan Subic, dan lebih menyukai pemerintah Filipina, mempertahankan aliansi pertahanan dengan AS.

Dia menambahkan, sebagian besar penduduk Olongapo cenderung pro-AS, mengingat mereka hidup berdampingan dengan tentara AS dalam waktu yang sangat lama.

Pada 9 November lalu, Duta Besar AS untuk Filipina Mary Kay Carlson mengunjungi Teluk Subic dan galangan kapal yang diakuisisi oleh perusahaan swasta AS Cerberus Capital Management LP pada tahun ini.

Angkatan Laut Filipina juga mulai merebut sebagian galangan kapal sebagai pangkalan angkatan laut barunya.

Baca Juga: Hampir 100 Orang Tewas akibat Badai di Filipina, Banyak Korban Terkubur

Klaim yang dibuat sejumlah negara atas kepemilikan wilayah perairan di Laut China Selatan. (Sumber: Kementerian Luar Negeri AS via Al Jazeera)

Paulino yakin kunjungan Carlson memperkuat seberapa kuat Teluk Subic bagi AS.

Seorang pejabat senior Filipina mengatakan, dua perusahaan China ingin mengambil alih galangan kapal itu, tetapi AS turun tangan.

Filipina dan China punya klaim yang tumpang tindih di Laut China Selatan, yang merupakan jalur pelayaran yang penting dan kaya mineral yang dilalui perdagangan senilai 3 triliun dolar AS setiap tahunnya.

Seperti yang disarankan oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Manila pada Kamis menulis catatan verbal ke China untuk mencari "klarifikasi" tentang pertemuan 20 November antara AL Filipina dan Penjaga Pantai China di dekat pulau Thitu yang diduduki Filipina.

Thitu adalah sebuah wilayah perairan maritim yang diperebutkan.

Pihak kepolisian Filipina mengatakan, kapal penjaga pantai China "dengan paksa" mengambil benda yang menyerupai roket China yang diluncurkan pada Oktober.

Sebuah perahu karet milik Penjaga Pantai China mendekati sebuah kapal AL Filipina yang menarik puing-puing ke pulau itu dan dua kali sulit memblokir jalan kapal sebelum akhirnya kapal China memotong tali penarik kesulitan dan mengambil objek yang diduga roket China.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kyodo/Antara


TERBARU