> >

Raja Malaysia Bertemu Seluruh Sultan dan Penguasa Wilayah, Musyawarahkan Kemelut Politik Terbaru

Kompas dunia | 23 November 2022, 17:20 WIB
Raja Malaysia Sultan Abdullah bin Sultan Ahmad Shah hari Kamis, (24/11/2022) akan bertemu seluruh Sultan dan penguasa negara bagian untuk meminta pendapat dan bermusyawarah tentang kebuntuan dalam pembentukan pemerintah federal, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh istana (Sumber: WION)

Baca Juga: Mahathir Mohamad Putuskan akan Menulis Sejarah Malaysia Usai Kalah Pemilu

Hasil pemilu Malaysia dimana tidak ada yang sanggup mengumpulkan mayoritas sederhana 112 dari 222 kursi untuk membentuk pemerintahan. Koalisi Pakatan Harapan meraih 83 kursi, Perikatan Nasional 73 kursi, dan Barisan Nasional 30 kursi. (Sumber: Newswav/Wikipedia)

Semua mata sekarang tertuju pada langkah Barisan Nasional (BN) selanjutnya setelah para pemimpinnya melakukan audiensi pada Rabu pagi dengan Raja Malaysia saat dia berusaha untuk menentukan siapa yang akan memimpin pemerintahan berikutnya.

The Straits Times mengetahui bahwa Raja meminta BN untuk berpartisipasi dalam pemerintahan persatuan, sebuah proposal yang telah “diterima dengan baik” oleh ketua Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim pada hari Selasa.

Ketua BN Zahid Hamidi juga dikutip oleh portal berita Malaysiakini mengatakan “Keputusan Yang Mulia adalah untuk membentuk pemerintahan persatuan”.

Sebuah surat konon dari presiden Umno Zahid kepada Raja, dilihat oleh The Straits Times, menjanjikan dukungan dari semua anggota parlemen koalisi kepada Datuk Seri Anwar.

The Straits Times berusaha untuk mengkonfirmasi kebenaran dokumen tertanggal Selasa, meskipun mantan Sekretaris Jenderal Umno Annuar Musa telah membagikan isinya di Facebook, menuntut pimpinan BN menjelaskan masalah tersebut.

Raja akan bertemu sesama penguasa pada pertemuan khusus di istana nasional pada hari Kamis. Sultan Abdullah Ahmad Shah akan mencari pendapat tentang kebuntuan dalam pembentukan pemerintahan federal.

Pada hari Selasa, Sultan Abdullah bertemu dengan Tuan Anwar dan saingan Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin, kedua pemimpin menemui jalan buntu dalam perlombaan untuk menjadi perdana menteri Malaysia berikutnya setelah pemilihan yang diperjuangkan dengan ketat pada hari Sabtu membuat Parlemen yang digantung.

Raja mengusulkan pemerintah persatuan lintas-koalisi sebagai cara untuk menyelesaikan krisis, tetapi Tan Sri Muhyiddin menolak gagasan untuk bekerja dengan PH, bersikeras dia mendapat dukungan dari 115 anggota parlemen di badan legislatif yang beranggotakan 222 orang.

Baca Juga: Pertarungan Politik Malaysia Buntu, Raja Minta Pembentukan Pemerintah Persatuan

Selasa, (22/12/2022), Raja Malaysia meminta pembentukan pemerintah persatuan lintas koalisi, kata pemimpin Pakatan Harapan PH Anwar Ibrahim hari Selasa setelah audiensi dengan Raja di istana yang juga dihadiri oleh pemimpin Perikatan Nasional PN Muhyiddin Yassin. (Sumber: Straits Times)

Para pemimpin Umno dan BN akan bertemu lagi pada Rabu malam. Sementara itu, anggota parlemen BN termasuk wakil presiden Umno Mohamad Hasan dan Perdana Menteri sementara Ismail Sabri Yaakob bertemu dengan para pemimpin PN di sebuah hotel Kuala Lumpur Rabu sore.

Dukungan dari blok BN yang terdiri dari 30 anggota parlemen dapat memungkinkan salah satu koalisi saingan untuk membentuk pemerintahan. Namun BN gagal mencapai mufakat dalam rapat darurat pada Selasa malam.

Raja pada hari Selasa memutuskan bahwa setiap anggota parlemen federal BN akan diwawancarai di Istana pada hari Rabu pagi, tetapi koalisi berusaha untuk menunda audiensi.

Perwakilan dari Gabungan Parti Sarawak (GPS), dipanggil untuk audiensi setelah BN, juga meninggalkan istana tanpa berbicara dengan media. Mereka awalnya menjanjikan 23 anggota parlemen mereka kepada ketua PN Muhyiddin, tetapi kemudian mengatakan mereka akan mematuhi keputusan Raja.

Mantan perdana menteri Muhyiddin mengklaim pada Selasa malam bahwa dia mendapat dukungan dari 115 anggota parlemen, mencapai angka mayoritas sederhana 112. Ini seolah-olah termasuk anggota BN, yang kepemimpinannya kemudian bersikeras bahwa semua anggota parlemennya tetap netral.

Tetapi sumber-sumber Straits Times mengatakan bahkan hari Selasa, sebanyak 11 anggota parlemen BN telah menyatakan dukungan untuk Muhyiddin, yang akan cukup untuk membawanya melewati angka mayoritas 112.

PH meraih 82 kursi dalam pemungutan suara Sabtu lalu, menjadikannya koalisi terbesar.

Sementara PN hanya meraih 73 kursi, partai-partai dari Malaysia timur, termasuk 23 kursi dari GPS dan enam dari Gabungan Rakyat Sabah, akan memasok 29 kursi tambahan, membuat presiden Muhyiddin melewati angka 100 kursi parlemen, namun kurang 12 kursi agar mencapai minimal 112 kursi untuk membentuk pemerintahan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU