> >

Usai Pemilu Malaysia, Pakatan Harapan dan Barisan Nasional Belum Capai Kata Sepakat untuk Koalisi

Kompas dunia | 21 November 2022, 17:31 WIB
Warga Malaysia menunjukkan jari mereka yang bertinta yang menandakan mereka telah menggunakan hak suara. Tenggat waktu di depan mata, pertemuan antara Ketua Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim dan mitranya dari Barisan Nasional (BN) Zahid Hamidi, Senin (21/11/2022), belum menghasilkan koalisi. (Sumber: AP Photo/Vincent Thian)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV – Pertemuan antara Ketua Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin Anwar Ibrahim dan mitranya dari Barisan Nasional (BN) Zahid Hamidi, belum menghasilkan koalisi pemerintahan Malaysia berikutnya.

Zahid mengatakan dewan tertinggi koalisi BN masih harus memutuskan siapa yang akan didukung.

Raja Malaysia memberi tenggat pukul 2 siang hari ini waktu Kuala Lumpur kepada parlemen hasil pemilu membentuk koalisi agar tercipta pemerintahan baru.

Seperti dilaporkan The Straits Times, Senin (21/11/2022), Anwar Ibrahim dan Zahid Hamidi bertemu pada Senin pagi, hanya beberapa jam sebelum batas waktu yang ditetapkan istana bagi para pemimpin politik Malaysia untuk membentuk pemerintahan.

“Keputusan apa pun hanya akan diambil setelah panitia perunding bertemu dengan pihak mana pun yang ingin membentuk pemerintahan dan setelah dewan tertinggi BN memutuskan secara resmi setelah umpan balik dari negosiasi. Belum ada negosiasi resmi hingga saat ini,” kata Presiden Umno Zahid.

Pertemuan di Seri Pacific Hotel di Kuala Lumpur itu terjadi setelah pemungutan suara pada Sabtu (19/11/2022) yang menghasilkan tidak adanya kubu mayoritas mutlak di parlemen.

Anwar Ibrahim dan Ketua Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin mempertaruhkan klaim mereka untuk menjadi perdana menteri.

Pada Minggu (20/11/2022) malam, BN membantah keras telah setuju bergabung dengan koalisi PN yang komponen terbesarnya adalah PAS atau Parti Islam SeMalaysia.

Baca Juga: Pembentukan Koalisi Malaysia Masih Sengit, Pakatan Harapan dan Barisan Nasional Rundingkan Koalisi

Tenggat waktu di depan mata, Pertemuan antara Ketua Pakatan Harapan PH Anwar Ibrahim dan mitranya dari Barisan Nasional BN Zahid Hamidi hari Senin pagi, (21/11/2022) belum hasilkan koalisi. (Sumber: Newswav/Wikipedia)

Meskipun Zahid mengatakan sejauh ini belum ada negosiasi resmi dengan PH, perdana menteri sementara dan wakil presiden UMNO, Ismail Sabri Yaakob, mengatakan kepada wartawan "karena kami menerima beberapa tamu, wajar dan sopan untuk menyambut mereka dan mengobrol," ketika ditanya mengapa Anwar hadir dalam rapat BN.

Zahid juga mengatakan BN belum mengambil keputusan untuk membentuk pemerintahan dengan PN.

“Setiap klaim partai atau koalisi bahwa BN telah bergabung dengan mereka untuk membentuk pemerintahan semuanya tidak benar,” katanya.

Laporan yang mengutip para pemimpin PH mengatakan kedua koalisi telah sepakat untuk membentuk pemerintahan negara bagian di Perak dan Pahang, tempat majelis legislatif juga gagal membentuk mayoritas parlemen negara bagian setelah pemilihan pada Sabtu.

Pemimpin partai lain yang tiba di hotel termasuk Mohamad Sabu, presiden komponen PH dari Parti Amanah Negara, dan Datuk Seri Wee Ka Siong yang memimpin Asosiasi Tionghoa Malaysia yang merupakan partai dalam komponen BN.

Komponen terbesar PH, Partai Aksi Demokratik (DAP), Minggu malam, menyetujui langkah Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim untuk mengikat BN yang dipimpin UMNO, kata seorang sumber kepada The Straits Times.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU