> >

Akbar Tandjung, Sjarifuddin Hasan, Ignasius Jonan Dianugerahi Bintang Jasa dari Kekaisaran Jepang

Kompas dunia | 9 November 2022, 20:46 WIB
Ilustrasi. Presiden Indonesia Joko Widodo dan PM Jepang Fumio Kishida saat bertemu di Tokyo. Pada Rabu (9/11/2022), tiga tokoh Indonsia, yakni Akbar Tandjung, Sjarifuddin Hasan, dan Ignasius Jonan mendapat bintang jasa dari Kekaisaran Jepang karena dianggap berjasa dalam hubungan baik Indonesia-Jepang selama menjabat di pemerintahan. (Sumber: Kiyoshi Ota/Pool Photo via AP)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga tokoh Indonesia, yakni eks Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus politikus senior Golkar Akbar Tandjung, Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan, dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menerima bintang tanda jasa dari Kekaisaran Jepang, Rabu (9/11/2022).

Akbar, Sjarifuddin, dan Jonan dianggap berjasa dalam hubungan baik Indonesia-Jepang selama menjabat di pemerintahan. 

Akbar pun menerima tanda jasa berupa Grand Cordon of the Order of the Rising Sun. Ini merupakan penghargaan tertinggi Kekaisaran Jepang yang diserahkan langsung oleh Kaisar Jepang Naruhito.

Sedangkan Sjarifuddin dan Jonan menerima The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star. Penghargaan ini diserahkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

"Ini suatu kehormatan bagi kami. (Hubungan dengan Jepang) kita jaga, kita pelihara ,bukan tidak mungkin kita kembangkan untuk mempererat hubungan kita dengan Jepang di masa mendatang,” kata Akbar dalam briefing media yang diselenggarakan KBRI Tokyo, Rabu (9/11/2022).

Akbar dinilai berjasa dalam membina hubungan Indonesia ketika mengisi jabatan di pemerintahan Indonesia. Politikus 77 tahun itu pernah menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan menteri.

Baca Juga: 200 Vial Obat Gagal Ginjal Akut dari Jepang Tiba di Indonesia, Segera Didistribusikan

Sementara itu, Sjarifuddin Hasan mengaku cukup kaget menerima penghargaan bergengsi dari pemerintah Jepang. Ia pun berterima kasih kepada Susilo Bambang Yudhoyono yang memberinya kesempatan menjadi Menteri Koperasi dan UMKM.

“Berkat arahan Pak SBY saya bisa melaksanakan tugas itu. Tentu ini kebanggaan bagi saya dan kebanggan rakyat indonesia,” kata Sjarifuddin.

Sjarifuddin mengaku menjalin sejumlah kerja sama dengan pemerintah Jepang selama menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UMKM (2009-2014). Salah satunya adalah menjembatani kerja sama antara koperasi-koperasi di Jepang dengan koperasi di Indonesia.

Selama berhubungan dengan pemerintah Jepang, Sjarifuddin pun mengaku sempat mengenalkan “keunikan” politik Indonesia, khususnya tentang peran oposisi di pemerintahan.

“Oposisi indonesia partisipatif, tidak hanya mengkritik tetapi memberi masukan. Kalau oposisi di negara lain kan apa yang dilakukan pemerintah selalu berbeda,” katanya.

Di lain pihak, eks Menteri Perhubungan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyampaikan terima kasih kepada koleganya di kementerian atas bintang jasa yang didapat.

Adapun kerja sama yang dijalin Jonan dengan Jepang selama menjadi menteri antara lain adalah pengoperasian plan of development blok gas Masela yang sudah lama berhenti, pemindahan pelabuhan Cilmaya ke Patimban Jawa Barat, serta modernisasi jaringan kereta listrik Jabodetabek. 

“Blok Masela itu kalau dioperasikan penuh, lebih besar dari blok Mahakam dan blok Papua,” kata Jonan.

Sjarifuddin dan Jonan pun sepakat bahwa Indonesia mesti mempertahankan atau meningkatkan kerja sama dengan Jepang. Sjarifuddin menyorot posisi Jepang sebagai negara yang masuk ke posisi tiga besar investor di Indonesia.

Selain itu, wakil ketua MPR tersebut mengharapkan terus terjadinya transfer teknologi antara Jepang dan Indonesia. Ia menilai Negeri Matahari Terbit itu punya keunggulan teknologi tinggi dengan ongkos tidak terlalu tinggi.

Sjarifuddin pun megharapkan adanya komunike bersama di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November mendatang. Komunike itu dipandang penting sebagai wujud komitmen bersama menghadapi tantangan-tantangan global.

Sementara itu, Jonan menyorot dampak perang Rusia-Ukraina serta pemanasan global yang menuntut percepatan transisi energi. Jonan berharap, tahun depan, saat Indonesia memegang pos keketuaan ASEAN dan Jepang menjadi ketua G7, kedua negara akan menjalin komunike bersama tentang perdamaian dunia.

“Setelah perang Rusia-Ukraina, dunia baru sadar tiap ada pergolakan besar di satu sudut dampaknya hampir merata secara global. Transisi energi itu kepentingan semua negara,” kata Jonan.

Selain ketiga tokoh yang mendapatkan bintang jasa, acara yang diselenggarakan KBRI Tokyo ini juga menghadirkan Duta Besar RI untuk Jepang, Ir. Heri Akhmadi.

Baca Juga: Sebut Biaya Politik di Indonesia Tinggi, Wakil Ketua MPR Pesimistis Generasi Milenial Bisa Masuk

"Pemerintah Jepang melihat kontribusi yang tinggi kepada tiga tokoh bangsa dalam hubungan Indonesia - Jepang ini khususnya kepada Bapak Akbar Tandjung yang menerima “The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun”. Penghargaan ini pernah diterima Bapak Jusuf Kalla pada Mei lalu. Sementara penghargaan The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star yang diterima Bapak Syarief Hasan dan Ignasius Jonan pernah diterima Dubes RI untuk Jepang periode 2013-2016."

"Dari sejumlah penghargaan itu saya melihat ada perhatian besar Jepang kepada Indonesia dalam upaya penguatan hubungan kerja sama jelang 65 tahun hubungan persahabatan kedua negara 2023 nanti,” ujar Dubes Heri.

Penghargaan Order of the Rising Sun diberikan kepada individu yang telah mencapai prestasi luar biasa dalam hubungan internasional, promosi budaya Jepang, dan pelestarian lingkungan. Penghargaan ini diberikan pertama kali oleh Kaisar Meiji pada tahun 1875.

Terdapat sejumlah tingkatan dari penghargaan Order of the Rising Sun ini, dari yang tertinggi yaitu: The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun; The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star; The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon; The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Rosette; The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Rays, dan terakhir The Order of the Rising Sun, Silver Rays.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU