> >

Korut Disokong Rusia dan China, DK PBB Melempem Tak Mampu Selesaikan Konflik di Semenanjung Korea?

Kompas dunia | 6 November 2022, 14:55 WIB
Ilustrasi. Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un mengawasi uji coba rudal di suatu tempat yang tidak diungkapkan di Korea Utara. Foto ini dirilis KCNA pada 10 Oktober 2022. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) urung merespons aksi tembakan rudal Korea Utara ke dekat perbatasan negara tetangganya pekan ini. (Sumber: KCNA/KNS via Associated Press)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) urung merespons aksi tembakan rudal Korea Utara ke dekat perbatasan negara tetangganya pekan ini.

Alasannya, Pyongyang dilindungi oleh Rusia dan China di forum yang diberi mandat menjaga perdamaian dunia tersebut.

Rusia dan China sendiri memegang hak veto yang dapat menganulir segala resolusi Dewan Keamanan PBB. Terbelahnya kubu Rusia-China dengan Barat di DK PBB pun membuat badan itu belum bisa mengambil tindakan.

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menyebut 13 dari 15 anggota Dewan Keamanan sejatinya telah sepakt untuk mengambil tindakan penghukuman terhadap Korea Utara pada Jumat (4/11/2022) lalu.

Namun, rezim Kim Jong-un disebutnya mendapat "selimut perlindungan" dari dua anggota lainnya.

Baca Juga: Korea Utara Layangkan Ancaman Nuklir, AS Jawab dengan Pamer Kekuatan Pesawat Pengebom Supersonik

Dua anggota yang dirujuk Thomas-Greenfield adalah Rusia dan China.

"Momen ini menuntut persatuan dari Dewan Keamanan," kata Thomas-Greenfield dikutip Antara.

Moskow dan Beijing sendiri berargumen bahwa latihan militer gabungan AS-Korea Selatan lah yang memicu eskalasi di Semenanjung Korea.

Pyongyang sendiri menyebut peluncuran puluhan rudal pekan ini untuk membalas latihan gabungan tersebut.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU