> >

Beijing Murka Washington Usik Deal Pelabuhan Hamburg: Itu Bisnis China dan Jerman, AS Tak Punya Hak!

Kompas dunia | 3 November 2022, 18:31 WIB
Pemerintah China murka terhadap Amerika Serikat yang ikut campur dan mengintervensi perundingan bisnis dengan Jerman atas kepemilikan salah satu terminal pelabuhan Hamburg.  (Sumber: Straits Times)

Menurut laporan Bloomberg, Rabu (2/11), pemerintahan Biden memperingatkan Jerman dan negara-negara Eropa lainnya untuk tidak membiarkan China mengambil alih perusahaan-perusahaan di sektor strategis, kata seorang pejabat senior AS, menunjuk pada langkah baru-baru ini untuk mengurangi saham China di pelabuhan Hamburg sebagai hasil yang sukses.

AS menyampaikan pesan melalui Kedutaan Besarnya di Berlin bahwa China tidak boleh punya kendali atas pelabuhan tersebut, menurut pejabat tersebut, yang berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim pada Rabu.

Pada akhirnya, Jerman mengizinkan konglomerat pelayaran milik negara China Cosco Shipping Holdings Co. untuk membeli 24,9 persen saham di salah satu terminal pelabuhan Hamburg.

"Kedutaan (AS) sangat jelas menyarankan tidak boleh ada kuasa pengendalian oleh China, dan seperti yang Anda lihat ketika mereka menyesuaikan kesepakatan, akhirnya tidak ada," kata pejabat senior Departemen Luar Negeri, berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim.

Memastikan mayoritas kepemilikan masih di tangan Kota Hamburg dan pelabuhan itu sendiri adalah "penting untuk standar yang kami coba tetapkan di antara semua negara G7 dan untuk dunia," tambah pejabat kedua yang juga anonim.

Para pengkritik menuduh Scholz terus memprioritaskan kepentingan ekonomi Jerman di atas masalah keamanan yang lebih luas dalam menghadapi negara otoriter China seperti yang dilakukan pendahulunya Angela Merkel dengan Rusia.

Kementerian luar negeri Jerman yang dikelola Partai Hijau mengatakan dalam sebuah dokumen yang ditinjau oleh Reuters bahwa investasi pelabuhan "secara tidak proporsional memperluas pengaruh strategis China pada infrastruktur transportasi Jerman dan Eropa serta ketergantungan Jerman pada China."

Dokumen tersebut menunjukkan "risiko besar yang muncul ketika elemen infrastruktur transportasi Eropa dipengaruhi dan dikendalikan oleh China, sementara China sendiri tidak mengizinkan Jerman untuk berpartisipasi di pelabuhan China."

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Straits Times/Bloomberg


TERBARU