> >

Putin Fasilitasi Pertemuan Perdamaian Tingkat Tinggi Pemimpin Azerbaijan dan Armenia

Kompas dunia | 1 November 2022, 00:05 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin hari Senin (31/10/2022) menjamu pemimpin Armenia dan Azerbaijan mencoba menengahi konflik berkepanjangan antara dua bekas tetangga Soviet itu. (Sumber: Sergei Bobylev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu pemimpin Armenia dan Azerbaijan untuk menengahi konflik berkepanjangan antara dua bekas tetangga Soviet itu.

Dalam pertemuan awal dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di kota resor Laut Hitam Sochi, Senin (31/10/2022), Putin mengatakan tujuannya adalah untuk memastikan perdamaian dan stabilitas, serta membuka blokir infrastruktur transportasi untuk membantu pembangunan ekonomi dan sosial Armenia.

Putin juga mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menjelang KTT tiga pihak dengan Rusia sebagai fasilitator.

Armenia dan Azerbaijan terkunci dalam konflik puluhan tahun atas Nagorno-Karabakh, yang merupakan bagian dari Azerbaijan tetapi berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh Armenia sejak perang separatis di sana berakhir pada tahun 1994.

"Kami melihat pendekatan rekan-rekan kami terhadap apa yang terjadi di perbatasan Armenia-Azerbaijan dan di sekitar Karabakh. Konflik ini sudah satu dekade, jadi kita harus mengakhirinya," kata Putin seperti dilansir Associated Press, Senin (31/10/ 2022).

Baca Juga: Titik Terang, Armenia dan Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev berbicara di Sochi pada 31 Oktober 2022 menjelang KTT perdamaian Azerbaijan dan Armenia yang difasilitasi Rusia. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Pembicaraan Putin dengan Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyangkut implementasi kesepakatan damai 2020 yang difasilitasi Rusia.

Selama perang enam minggu tahun 2020, Azerbaijan merebut kembali petak luas Nagorno-Karabakh dan wilayah-wilayah sekitarnya yang dikuasai pasukan Armenia selama beberapa dekade. Lebih dari 6.700 orang tewas dalam pertempuran itu.

Moskow mengerahkan sekitar 2.000 tentara ke wilayah itu sebagai penjaga perdamaian.

PM Armenia Nikol Pashinyan mengatakan dia akan mendesak Azerbaijan untuk menarik pasukannya dari zona penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh, dan meminta pembebasan tawanan perang Armenia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU