> >

Kisah Meroket dan Jatuh Gedubraknya Liz Truss, Perdana Menteri Inggris dengan Masa Jabatan Terpendek

Kompas dunia | 21 Oktober 2022, 21:56 WIB
Perdana Menteri Inggris yang mundur, Liz Truss, adalah anak dari orang tua sayap kiri yang tumbuh menjadi pengagum Perdana Menteri Konservatif Margaret Thatcher. (Sumber: Danny Lawson/PA via AP, File)

Tumbangnya Truss juga dipicu setidaknya 16 anggota parlemen Konservatif yang menyerukan agar Truss mengundurkan diri setelah 24 jam yang kacau dan membingungkan, termasuk tuduhan intimidasi di Parlemen. Pengunduran diri menteri dalam negeri menjadi pukulan terakhir bagi partai yang membuat Truss akhirnya mundur.

Baca Juga: Lima Nama Ini Digadang-gadang Gantikan Liz Truss sebagai PM Inggris, Termasuk Boris Johnson

Boris Johnson dilaporkan berniat come back jadi perdana menteri usai Liz Truss mengundurkan diri pada Kamis (20/10/2022). (Sumber: Stefan Rousseau/PA via AP)

Lahir di Oxford tahun 1975, Mary Elizabeth Truss adalah putri seorang profesor matematika dan seorang perawat, yang membawanya pada protes anti-nuklir dan anti-Thatcher sebagai seorang anak, di mana dia ingat pernah berteriak: "Maggie, Maggie, Maggie, keluar, keluar keluar!"

Dalam pidato tahun 2018, dia mengatakan mulai mengembangkan pandangan politiknya sendiri sejak dini, "berdebat melawan orang tua sosialis saya di rumah sayap kiri kami."

Keluarga itu tinggal di Paisley, Skotlandia, sebelum pindah ke Leeds di Inggris utara, di mana Truss bersekolah di sekolah menengah umum, sesuatu yang membedakannya dari banyak rekan Konservatif yang berpendidikan swasta.

Selama kampanye kepemimpinan, Truss menekankan latar belakangnya yang relatif sederhana.

Tetapi dia membuat marah beberapa mantan teman sekelas dan guru ketika dia mengatakan bahwa siswa di sekolahnya "dikecewakan oleh harapan yang rendah, standar pendidikan yang buruk, dan kurangnya kesempatan."

Alumni sekolah tersebut antara lain akademisi, hakim, dan beberapa anggota parlemen lainnya.

Baca Juga: Boris Johnson Dilaporkan Mulai Kasak-kusuk Ingin Come Back Jadi PM, Drama Politik Inggris Makin Seru

PM Liz Truss, Kamis (20/20/2022), makin di ujung tanduk setelah seorang menteri seniornya mundur dengan kecaman pedas atas pemerintahannya, diperparah kekacauan dalam sidang parlemen. (Sumber: House of Commons via AP)

Truss melanjutkan ke Universitas Oxford, di mana dia belajar filsafat, politik, dan ekonomi — jurusan pilihan bagi banyak calon politisi — dan menjadi presiden cabang universitas Partai Demokrat Liberal.

Lib Dems, para penganut Partai Demokrat Liberal, yang berhaluan ekonomi sentris, mendukung reformasi konstitusi dan kebebasan sipil, dan Truss adalah anggota yang antusias. Ia memasang poster "Bebaskan Ganja" yang menyerukan dekriminalisasi ganja dan berdebat dalam pidato untuk penghapusan monarki.

Littlewood, yang merupakan sesama anggota Oxford Lib Dems dan sekarang mengepalai Institute for Economic Affairs, sebuah wadah pemikir pasar bebas, mengingat Truss sebagai seorang "keras kepala, teguh pendirian, dan blak-blakan."

"Anda tidak pernah ragu di mana dia berdiri dalam suatu masalah atau seseorang," katanya.

Setelah Oxford, Truss bergabung dengan Partai Konservatif, "ketika itu jelas tidak modis," katanya kemudian.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU