> >

Media AS Salahkan 40 Tembakan Gas Air Mata Polisi, Penyebab Tingginya Korban Tewas di Kanjuruhan

Kompas dunia | 6 Oktober 2022, 15:29 WIB
Polisi menembakkan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022) malam. Kericuhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya yang berakhir dengan kemenangan tim tamu. Kericuhan tersebut berujung tragedi yang menewaskan ratusan orang. (Sumber: AP Photo/Yudha Prabowo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Media Amerika Serikat (AS) menyalahkan sikap polisi yang menurut mereka menjadi penyebab tingginya korban tewas tragedi kerusuhan Kanjuruhan.

Dilaporkan sekitar 131 orang dan 40 di antaranya anak-anak telah tewas dalam tragedi kerusuhan di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Kerusuhan tersebut terjadi setelah berakhirnya pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Media besar AS, Washington Post mengatakan lebih dari 40 tembakan gas air mata ke arah kerumunan selama 10 menit menjadi penyababnya.

Baca Juga: Washington Post Soroti Kisah Anak 3 Tahun yang Tewas di Tragedi Kanjuruhan, Ungkap Pilu Sang Ibu

Mereka mengungkapkan apa yang dilakukan polisi tersebut merupakan pelanggaran terhadap protokol dan aturan laga sepak bola FIFA.

The Post juga mengungkapkan karena tembakan gas air mata tersebut, para suporter yang panik pun berhamburan untuk keluar stadion.

“Banyak suporter terinjak-injak sampai mati, atau terlindas tembok dengan gerbang logam karena beberapa pintu keluar ditutup,” tulis Washington Post.

Menurut mereka Kepolisian Indonesia tak merespons permintaan untuk berkomentar terkait masalah itu.

Ulasan Washington Post tersebut berdasarkan pemeriksaan dari lebih 100 video dan foto, juga wawancara dengan 11 saksi mata, serta analis dari ahli kontrol keraaian dan pengacara hak sipil.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : Washington Post


TERBARU