> >

PM Israel Akhirnya Bertemu Presiden Turki setelah 14 Tahun, Hubungan Kedua Negara Kian Hangat

Kompas dunia | 21 September 2022, 20:26 WIB
Perdana Menteri Israel Yair Lapid (kiri) menjabat tangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Selasa (20/9/2022). (Sumber: Kantor Kepresidenan Turki via AP)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid bertemu tatap muka dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (20/9/2022). Ini adalah pertemuan pertama antara PM Israel dengan Presiden Turki setelah 14 tahun.

Pertemuan keduanya menandai hubungan Turki dan Israel yang kian hangat belakangan ini. Setelah melalui masa-masa bermusuhan, Tel Aviv dan Ankara telah memulihkan hubungan diplomatik secara penuh.

Associated Press melaporkan, dalam pertemuan dengan Erdogan, Lapid mengaku ia “menyanjung” pemulihan hubungan diplomatik penuh antara kedua negara dan penunjukan duta besar Israel untuk Turki yang baru pada pekan ini.

Baca Juga: Israel Disebut Kian Mesra dengan Negara Arab, Terungkap Kerja Sama Keamanan Semakin Berkembang

Rezim Erdogan sendiri menunjukkan kesediaan menerima ikatan hangat dengan Israel usai PM Benjamin Netanyahu tak lagi menjabat per 2021 lalu. 

Erdogan sendiri selama ini menjadi tokoh yang vokal mengkritik kebijakan Israel terhadap Palestina. Sebaliknya, Tel Aviv mengecam dukungan Turki untuk Hamas, kelompok milisi Palestina yang menguasai Jalur Gaza.

Turki dan Israel menarik duta besar dari masing-masing negara pada 2010 silam. Putusnya hubungan diplomatik ini dipicu penyerbuan pasukan Israel ke kapal pengangkut bantuan kemanusiaan yang berlayar ke Palestina.

Penyerbuan kapal yang mencoba menembus blokade Israel itu menyebabkan sembilan aktivis Turki tewas.

Tahun ini, usai kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Turki dan sejumlah kejadian yang menandakan mencairnya hubungan kedua negara, Turki dan Israel sepakat bertukar duta besar.

Turki dan Israel sendiri masih memiliki sejumlah kepentingan strategis yang beririsan, termasuk membendung pengaruh Iran.

Ketika bertemu di New York, Lapid berterima kasih kepada Erdogan atas kerja sama intelijen menghadapi upaya Iran untuk melancarkan serangan di Turki. Lapid juga berterima kasih atas isu tahanan Israel dan warga Israel yang hilang.

Baca Juga: Diancam Erdogan, PM Yunani: Kami Tak Mau Perang Lawan Turki, tetapi Siap Merespons

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU