> >

Partai Konservatif Inggris akan Pilih Pemimpin dan PM Baru, Lizz Truss Dicitrakan akan Menang

Kompas dunia | 5 September 2022, 11:14 WIB
Liz Truss akan menjadi perdana menteri wanita ketiga Inggris jika dia memenangkan pemilihan kepemimpinan partai Konservatif atau Tory, sementara saingannya Rishi Sunak berharap menjadi Perdana Menteri non-kulit putih pertama di Downing Street nomor 10.(Sumber: Jacob King/PA via AP)

Pada 2016, ia berkampanye agar Inggris tetap berada di Uni Eropa tetapi dengan cepat menjadi salah satu pendukung terkuatnya ketika warga Inggris memilih Brexit.

Ketika Inggris meninggalkan Uni Eropa, Johnson menugaskannya untuk merundingkan kesepakatan perdagangan bebas baru sebelum menunjuknya sebagai menteri luar negeri tahun lalu.

Dalam peran tersebut, ia mengambil tugas kontroversial untuk mencoba mengatasi perbedaan dengan Brussel tentang perdagangan pasca-Brexit di Irlandia Utara.

Seperti Johnson, Truss berbicara keras tentang Rusia dan memberikan dukungan teguh kepada Ukraina.

Selera berpakaian Truss dan pilihan kesempatan berfoto, berpose dalam tank di Estonia dan mengenakan topi bulu di Moskow, membuatnya dibandingkan dengan ikon Partai Konservatif Margaret Thatcher.

Gayanya yang terkadang kaku menjadi tampak lebih santai dan sekutunya berusaha untuk melunakkan citranya, mengungkapkan kecintaannya pada karaoke dan bersosialisasi.

Baca Juga: India Kini Jadi Ekonomi Terbesar ke-5 Dunia, Salip Bekas Penjajahnya, Inggris

Debat kandidat pemimpin partai konservatif Inggris yang akan jadi PM baru menggantikan Boris Johnson. Liz Truss akan menjadi perdana menteri wanita ketiga Inggris jika dia memenangkan pemilihan kepemimpinan partai Konservatif atau Tory, sementara saingannya Rishi Sunak berharap menjadi Perdana Menteri non-kulit putih pertama di Downing Street nomor 10. (Sumber: BBC)

Orang Elit dari Kaum Mapan?

“Untuk sebuah partai yang menuju ke arah populis dalam beberapa tahun terakhir, Truss mampu menampilkan dirinya lebih otentik, lebih biasa saja daripada Rishi Sunak, yang terlalu mudah ditampilkan sebagai bagian dari elit global,” kata Prof Tim Bale, dari Universitas Queen Mary London.

"Seperti Boris Johnson, dia tertarik pada gagasan bahwa ada semacam elit yang harus dilawan dan dia menempatkan dirinya sebagai orang luar, meskipun telah berada di pemerintahan selama delapan tahun."

Sunak, 42, cucu imigran India, tumbuh sebagai putra seorang dokter dan apoteker di Southampton, di pantai selatan Inggris.

Dia bersekolah Winchester College yang mahal, kemudian masuk Universitas Oxford.

Truss, yang bersekolah di sekolah negeri di Leeds, Inggris utara, juga belajar di Oxford. Keduanya belajar politik, filsafat dan ekonomi.

Baca Juga: Perdana Menteri Boris Johnson Nyatakan Mundur dari Jabatannya

PM Inggris yang mundur, Boris Johnson. Liz Truss akan menjadi perdana menteri wanita ketiga Inggris jika dia memenangkan pemilihan kepemimpinan partai Konservatif atau Tory, sementara saingannya Rishi Sunak berharap menjadi Perdana Menteri non-kulit putih pertama di Downing Street nomor 10. (Sumber: BBC)

Sunak bertemu istrinya, Akshata Murty, yang ayahnya mendirikan raksasa teknologi India Infosys, di universitas AS Stanford sebelum bekerja di Goldman Sachs dan pengelola dana investasi.

Sunak mewakili daerah pemilihan Richmond di Inggris utara sejak 2015, di mana dia segera ditandai sebagai calon perdana menteri masa depan.

Sunak menjadi menteri keuangan pada awal 2020, dengan cepat mendapat pujian karena mempelopori dukungan pemerintah kepada warga dan bisnis yang terkena dampak pandemi virus corona.

Tapi Sunak, seorang nerd (cenderung akademik dan intelektual) yang mengaku menyukai Star Wars, melihat dukungan atas dirinya berbalik menentangnya tahun ini, setelah terungkap istrinya tidak membayar pajak Inggris.

Para kritikus juga menggunakan kekayaan pribadinya, pakaian mahal, dan rumahnya untuk menggambarkannya sebagai orang yang tidak berhubungan dengan publik biasa.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU