> >

Baghdad Berangsur Tenang usai Pidato Al-Sadr yang Minta Pendukungnya Mundur: Ini Bukan Revolusi!

Kompas dunia | 31 Agustus 2022, 01:05 WIB
Aparat keamanan menembakkan gas air mata ke kerumunan pendukung Muqtada Al-Sadr yang menyerbu Zona Hijau, kawasan pusat pemerintahan Irak di Baghdad, Senin (29/8/2022). (Sumber: Hadi Mizban/Associated Press)

BAGHDAD, KOMPAS.TV - Kerusuhan yang melanda pusat Baghdad dua hari belakangan dilaporkan mereda per Selasa (30/8/2022). Sebelumnya, kerusuhan pecah usai pendukung seorang ulama sekaligus politikus berpengaruh Irak menyerbu Zona Hijau, kawasan pusat pemerintahan di Baghdad.

Pendukung Muqtada Al-Sadr menyerbu Zona Hijau dan terlibat bentrok lawan aparat keamanan. Setidaknya 30 orang tewas dan 400 lainnya terluka akibat bentrokan ini.

Militer Irak pun memberlakukan jam malam akibat bentrokan sejak Senin (29/8). Namun, menyusul tenangnya situasi, jam malam telah dicabut.

Pendukung Al-Sadr dilaporkan mulai meninggalkan Zona Hijau usai sang ulama meminta mereka mundur dalam pidato yang disiarkan televisi.

“Partai kita disiplin dan patuh, dan saya akan cuci tangan dari mereka yang tidak mundur dari gedung parlemen dalam waktu satu jam,” kata Al-Sadr dikutip Al Jazeera.

“Ini bukanlah revolusi,” lanjutnya.

Baca Juga: Iran Tutup Perbatasan dengan Irak Karena Kerusuhan yang Menewaskan 20 Orang

Sebelumnya, pada Juli lalu, Al-Sadr mendorong pendukungnya menyerbu parlemen Irak dan mengampanyekan revolusi serta reformasi pemerintahan.

Al-Sadr merupakan pemimpin Gerakan Sadris, platform politik yang memenangkan sebagian besar kursi parlemen Irak pada pemilu Oktober 2021 mendatang. Namun, partai Al-Sadr gagal mengamankan ambang batas mayoritas parlemen.

Al-Sadr sendiri menolak berunding dengan rival-rival politiknya. Sehingga, parlemen Irak tidak bisa membentuk pemerintahan koaliasi yang baru atau memilih presiden.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Al Jazeera


TERBARU