> >

India akan Ledakkan "Menara Kembar" Ilegal, 3.700 Kg Bahan Peledak Disiapkan

Kompas dunia | 27 Agustus 2022, 12:53 WIB
Gedung Apex dan Ceyane yang dijuluki "Menara Kembar" akan dirobohkan pemerintah India menggunakan bahan peledak, Minggu (27/8/2022). (Sumber: BBC)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Pemerintah India akan meledakkan dua gedung pencakar langit yang dijuluki "Menara Kembar" dengan bahan peledak pada Minggu (27/8/2022).

Seperti diwartakan BBC, gedung yang berlokasi di sekitar New Delhi itu telah melanggar aturan negara.

Menurut Arab News, Mahkamah Agung India tahun lalu memutuskan dua gedung tersebut dibangun secara ilegal dengan cara berkolusi dengan pihak berwenang setempat.

"Menara Kembar", demikian media menyebutnya, menjulang lebih dari 97 meter dengan 30 lantai, di lingkungan padat penduduk kota Noida.

Sekitar 3.700 kg bahan peledak disiapkan untuk membuat bangunan itu runtuh hanya dalam 12 detik. Pekerjaan ini melibatkan para insinyur dari tiga negara.  

Baca Juga: 900 Orang Lebih Meninggal akibat Banjir di Pakistan dalam 3 Bulan, Ratusan Ribu Rumah Hancur

Pembongkaran dengan peledak umumnya tak diizinkan atau jarang terjadi di kawasan padat penduduk seluruh dunia. Ini membuat rencana pembongkaran menjadi sangat menantang.

Semua warga, termasuk hewan peliharaan di sekitar gedung wajib mengungsi. Mereka hanya diizinkan kembali lima jam setelah gedung diledakkan. 

Hewan liar diamankan dan dibawa ke rumah-rumah hewan. Sementara lalu lintas jalan raya dan tol utama disetop total. 

Ledakan diprediksi menimbulkan gumpalan debu setinggi 300 meter dari darat, sehingga bandara dan angkatan udara telah diberi tahu untuk memastikan keamanan penerbangan.

Tantangan lainnya, sekitar 15 meter dari lokasi gedung terdapat pipa bawah tanah yang memasok gas menuju Delhi.

Orang-orang yang tinggal di sekitar gedung telah menyatakan kekhawatiran bahwa ledakan itu bisa merusak bangunan mereka.

Namun, para insinyur yang terlibat menyebut tak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Semuanya aman," kata Mayur Mehta, seorang insinyur senior di lokasi tersebut.

Baca Juga: Harga BBM AS Turun, Lebih Terjangkau Ketimbang di Indonesia?

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC/Arab News


TERBARU