> >

Bukan Israel, Ternyata Militer AS yang Rudal Suriah

Kompas dunia | 24 Agustus 2022, 15:22 WIB
Pasukan Amerika Serikat di Semalka, perbatasan antara Irak dan Suriah. (Sumber: Straits Times)

ROMA, KOMPAS.TV - Militer Amerika Serikat (AS) telah mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan serangan udara terhadap beberapa target di Suriah timur atas restu Presiden Joe Biden.

Dalam rilisnya yang diterbitkan pada Rabu (24/8/2022), AS mengeklaim serangan itu menghantam situs-situs milik milisi lokal yang terafiliasi dengan Iran.

"AS menyerang target berupa fasilitas dan infrastruktur yang digunakan oleh kelompok-kelompok terafiliasi Korps Garda Revolusi Islam Iran," kata rilis US Central Command atau Pusat Komando AS.

"Serangan presisi ini bermaksud untuk mempertahankan dan melindungi pasukan AS dari serangan, seperti yang terjadi pada 15 Agustus 2022, terhadap personel AS oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran," imbuh pernyataan itu.

Rilis US Central Command terkait serangan udara di Suriah, diterbitkan pada Rabu (24/8/2022). (Sumber: US Central Command)

Adapun peristiwa yang dimaksud pada 15 Agustus 2022 yakni, terdapat beberapa drone tak dikenal yang turun ke pos terdepan AS di Al-Tanf, sebuah garnisun terpencil di Suriah selatan, dekat perbatasan tiga arah dengan Yordania dan Irak.

Pantauan drone itu sebenarnya tak menimbulkan korban jiwa, tetapi seorang komandan senior AS, dikutip dari Rusia Today, tetap menyatakan serangan itu "membahayakan nyawa warga sipil Suriah yang tidak bersalah."

Baca Juga: Ketika Perang di Suriah Mereda, Para Remaja Belajar Melupakannya dengan Berdansa

Adapun Pusat Komando AS menegaskan dalam rilisnya, keberadaan tentara mereka di Suriah adalah untuk "memastikan kekalahan abadi" dari Negara Islam, sebelumnya ISIS, dan bukan bermaksud "mencari konflik," dengan pemerintah Suriah.

Tak disebut secara jelas dalam rlis, terkait lokasi yang sudah diserang oleh tentara AS di Suriah.

Namun, sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyalahkan Israel atas serangan udara yang terjadi di Suriah.

Hal itu disampaikan Lavrov usai berbicara dengan Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, Selasa (23/8).

“Kami mengutuk keras praktik berbahaya serangan-serangan Israel ke wilayah Suriah, termasuk episode sangat menggelisahkan ketika bandara internasional Damaskus diserang pada 10 Juni dan ketika pelabuhan Tartous ditembaki,” kata Lavrov.

Baca Juga: Rusia Kutuk Serangan Udara Israel ke Suriah, Desak Tel Aviv Patuhi Hukum Internasional

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Rusia Today


TERBARU