> >

Rusia Tuduh Ukraina Dalangi Pembunuhan Putri Sekutu Dekat Putin, Tersangka Kabur ke Estonia

Krisis rusia ukraina | 22 Agustus 2022, 19:44 WIB
Penyelidik bekerja di lokasi ledakan mobil yang dikendarai Darya Dugina di pinggiran Moskow, Minggu (21/8/2022). Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh intelijen Ukraina mendalangi pembunuhan Dugina, putri Alexander Dugin, ideolog yang dijuluki sebagai otaknya Putin. (Sumber: Komite Investigasi Rusia via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), dinas intelijen utama negara itu sekaligus suksesor KGB Uni Soviet, menuduh intelijen Ukraina mendalangi pembunuhan putri dari Alexander Dugin, pemikir yang disebut sebagai sekutu dekat Presiden Vladimir Putin.

Darya Dugina, putri Alexander Dugin, terbunuh dalam insiden ledakan mobil di Oblast (daerah setingkat provinsi) Moskow, Sabtu (20/8/2022) malam waktu setempat.

Menurut laporan Associated Press, Senin (22/8), FSB mengeklaim bahwa pembunuhan Dugina “dipersiapkan dan dilakukan oleh dinas khusus Ukraina.”

FSB menyebut tersangka pembunuhan ini adalah Natlya Vovk, seorang warga Ukraina yang kemudian kabur ke Estonia setelah mobil Dugina meledak.

Baca Juga: Anomali Aleksandr Dugin: Filsuf 'Otak Putin' yang Kondang di Barat, Terpinggir di Negeri Sendiri

Menurut FSB, Vovk menyewa kamar di gedung apartemen yang juga ditempati Dugina dan membuntutinya. 

Saat kejadian, Vovk dan putrinya pun menghadiri sebuah festival nasionalis Rusia yang juga dihadiri Alexander Dugin dan Darya Dugina sebelum insiden tersebut.

Sebelumnya, Ukraina telah membantah keterlibatan dalam pembunuhan ini walaupun dituduh Kremlin.

“Ukraina jelas tak terlibat karena kami bukanlah negara kriminal, yang mana itulah Federasi Rusia, dan lebih penting lagi kami bukan negara teroris,” kata penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, dikutip CNN.

Alexander Dugin sendiri adalah seorang ideolog nasionalis Rusia yang disebut-sebut memengaruhi pemikiran Vladimir Putin. Di Barat, sejumlah kalangan bahkan menjulukinya sebagai “otaknya Putin.”

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU