> >

Ledakan Mobil di Moskow Tewaskan Putri dari Orang Dekat Vladimir Putin

Krisis rusia ukraina | 22 Agustus 2022, 07:15 WIB
Penyelidik bekerja di lokasi ledakan mobil yang dikendarai Daria Dugina di pinggiran Moskow, Minggu (21/8/2022). Daria Dugina, putri Alexander Dugin, ideologis nasionalis Rusia yang sering disebut sebagai otak Putin, tewas ketika mobilnya meledak di pinggiran kota Moskow. Cabang Komite Investigasi untuk wilayah Moskow mengatakan ledakan Sabtu malam itu disebabkan oleh bom yang ditanam di SUV yang dikendarai Daria Dugina. (Sumber: Komite Investigasi Rusia via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Putri seorang ahli teori politik Rusia yang berpengaruh, tewas dalam pemboman mobil di pinggiran Moskow, Minggu (21/8/2022). Korban tewas adalah Daria Dugina, 29, yang merupakan putri dari Alexander Dugin.

Alexander Dugin sering disebut sebagai “otak Putin”. Dugin adalah pendukung terkemuka konsep "Russian World", yaitu sebuah ideologi spiritual dan politik yang menekankan nilai-nilai tradisional, pemulihan kekuatan Rusia dan persatuan semua etnis Rusia di seluruh dunia. Dia juga pendukung kuat langkah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengirim pasukan ke Ukraina.

Komite Investigasi Rusia cabang Moskow mengatakan, informasi awal mengindikasikan Daria Dugina terbunuh oleh bahan peledak yang ditanam di mobil SUV yang dikendarainya pada Sabtu malam.

Pertumpahan darah itu menimbulkan kecurigaan, bahwa sasaran sebenarnya yang merupakan target pengeboman adalah ayahnya, Alexander Dugin.

 

Ledakan itu terjadi saat Daria kembali dari festival budaya yang dia hadiri bersama ayahnya. Laporan media Rusia mengutip saksi yang mengatakan, mobil SUV itu milik Dugin. Namun pada menit terakhir, dia memutuskan untuk bepergian dengan kendaraan lain.

Baca Juga: Jelang Hari Kemerdekaan Ukraina, Kiev Ejek Rusia dengan Parade Tank Hancur di Ibu Kota

Pemboman mobil, yang tidak biasa terjadi di Moskow, kemungkinan akan memperburuk ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Denis Pushilin, presiden separatis Republik Rakyat Donetsk, wilayah pro-Moskow yang menjadi fokus pertempuran Rusia di Ukraina, menuduh Rezim Ukraina yang telah melakukan pemboman ini, dan mencoba membunuh Alexander Dugin.

Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, membantah keterlibatan Ukraina, dengan mengatakan, "Kami bukan negara kriminal, tidak seperti Rusia, dan kami jelas bukan negara teroris," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU