> >

Tanggapi Perang Ukraina, SBY Bagikan Pengalaman Penyelesaian Konflik GAM

Krisis rusia ukraina | 17 Agustus 2022, 08:06 WIB
Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Universitas Kebangsaan Malaysia untuk mengisi kuliah umum, Selasa (16/8/2022). (Sumber: Twitter Universitas Kebangsaan Malaysia)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal Perang Rusia Ukraina.

Hal itu ia sampaikan dalam kuliah umum di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), bertajuk "A Better World is Possible," Minggu (16/8/2022).

"Dalam pandangan saya, dunia, dalam hal ini pemimpin dunia, harus peduli dan bertindak. Tindakan itu tak boleh menempatkan dunia dalam keadaan berbahaya," kata SBY.

Ia kemudian membagikan upaya dan pengalamannya dalam penyelesaian beberapa konflik.

"Seperti bagi saya, sebagai seorang mantan pemimpin, saya juga coba melakukan sesuatu, mengirim surat ke Club de Madrid, sekelompok mantan presiden dan perdana menteri negara demokratis, untuk bekerja sama mencari solusi masalah dunia," ujar SBY.

Presiden RI periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu mengeklaim dapat respon positif dari Club de Madrid.

"Sebenarnya, kerangka kerja yang lebih besar untuk mencegah krisis dunia diperlukan, terutama terkait dengan geopolitik dan keamanan internasional," imbuhnya.

Putra daerah Pacitan itu lantas membagikan pengalamannya dalam penuntasan konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Ini yang terjadi di Aceh pada masa kepresidenan saya. Aceh adalah provinsi di indonesia yang dibebani konflik berlarut sepanjang 30 tahun. Sebelum tahun 2004, kami mencoba pembicaraan damai, masing-masing gagal," ungkap SBY.

"Kami mencoba tindakan militer, tetapi itu tidak menyelesaikan masalah, situasinya justru kian memburuk karena jumlah korban jiwa makin banyak," tegasnya.

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU