> >

Anak TK Amerika Ini Dikeluarkan dari Sekolah karena Orang Tuanya Pasangan Sesama Jenis

Kompas dunia | 13 Agustus 2022, 03:05 WIB
Ilustrasi. Pengibaran bendera kaum gay di Amerika Serikat menjelang pawai Gay Pride. Seorang gadis berusia lima tahun di DeQuincy, negara bagian Louisiana, Amerika Serikat (AS) dikeluarkan dari taman kanak-kanak karena orang tuanya merupakan pasangan sesama jenis, bertentangan dengan nilai yang dianut pihak sekolah. (Sumber: AP Photo)

DEQUINCY, KOMPAS.TV - Seorang gadis berusia lima tahun di DeQuincy, negara bagian Louisiana, Amerika Serikat (AS) dikeluarkan dari taman kanak-kanak karena orang tuanya merupakan pasangan sesama jenis. Lembaga sekolah agama yang membawahi taman kanak-kanak itu tidak setuju dengan pilihan hidup orang tua murid.

Pasangan sesama jenis tersebut, Emily dan Jennie Parker, mengaku mendapatkan pemberitahuan itu ketika pertemuan dengan petinggi sekolah Akademi Baptis Alkitab. 

Mereka menyebut direktur sekolah dan seorang pendeta menetapkan bahwa hubungan sesama jenis mereka tidak sesuai dengan prinsip sekolah. Putri pasangan Parker, Zoey pun disuruh mencari sekolah baru.

“Kami dipanggil ke kantor kepala sekolah untuk rapat, mereka memberi tahu kami bahwa Zoey tidak bisa masuk sekolah lagi karena pilihan hidup kami,” kata Jennie kepada KLPC via The Guardian, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga: Amnesty International Sebut Ucapan Wagub DKI soal LGBT di Citayam Fashion Week Diskriminatif

Emily menyebut keputusan tersebut baru disampaikan pihak sekolah hanya dua hari sebelum semester dimulai. Ia mengaku diceramahi pihak sekolah bahwa pernikahan hanya untuk pria dan wanita, bukan antarwanita sepertinya.

Zoey sendiri merupakan putri adopsi pasangan Parker. Ia adalah kemenakan Jennie yang yatim-piatu sejak September 2020.

“Dia kehilangan ayahnya, kehilangan ibunya, dan sekarang dia kehilangan sekolah yang sangat dia sukai,” kata Jennie.

 

Sebelumnya, Zoey disebut telah bersekolah di Akademi Baptis Alkitab Louisiana di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD).

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Guardian


TERBARU