> >

Jadi Tempat Cari Nafkah TKI, Taiwan: Kami Diblokade dan Diancam China, Minta Solidaritas Indonesia

Kompas dunia | 6 Agustus 2022, 21:35 WIB
Ilustrasi. Unit jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) terbang di dekat Taiwan dalam rangka latihan gabungan Komando Palagan Timur PLA, Jumat (5/8/2022). Pemerintah Taiwan mengaku tengah diblokade militer China dan terus beroleh ancaman usai kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada 2-3 Agustus lalu. (Sumber: Xinhua via AP)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Taiwan mengaku diblokade militer China dan terus beroleh ancaman dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) usai kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi pada 2-3 Agustus lalu.

Hal tersebut disampaikan dalam keterangan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) yang diterima Antara pada Sabtu (6/8/2022).

Keterangan TETO disampaikan sehubungan latihan militer PLA di sekitar Taiwan pada 4-7 Agustus. China segera mengumumkan latihan militer di sekitar negara-kepulauan itu beberapa saat setelah Pelosi mendarat di Taipei.

Militer China dilaporkan mengelar latihan tembakan langsung di wilayah udara dan enam zona perairan Taiwan, yakni di sisi utara, timur laut, barat laut, timur, selatan, dan barat daya.

"Latihan militer ini telah memblokade laut dan udara Taiwan, memengaruhi operasional 17 jalur pelayaran internasional dan tujuh pelabuhan internasional dari Taiwan, dan beberapa latihan telah menginvasi perairan teritorial, wilayah berdekatan, dan wilayah udara Taiwan," kata representatif TETO, John Chen dalam keterangan tersebut.

Baca Juga: Taiwan Meminta Indonesia Ikut Mengutuk Tindakan Militer China, Disebut Mengancam Stabilitas Regional

Taipei mengeklaim aksi militer China dapat mengganggu stabilitas kawasan dan Selat Taiwan. Latihan gabungan PLA juga disebut mengganggu operasi pesawat dan kapal sipil yang melintas di kawasan itu.

“Perdamaian di Selat Taiwan sangat penting bagi perdamaian dan stabilitas regional, dan pada saat bersamaan juga akan memengaruhi kesejahteraan sebagian besar diaspora Indonesia di Taiwan," sambung Chen.

Taiwan sendiri menjadi tempat mencari nafkah bagi banyak tenaga kerja atau pekerja migran asal Indonesia. Menurut data Kementerian Perburuhan Taiwan via SCMP, per Maret 2022, ada sebanyak 236.000 buruh migran Indonesia di negara itu alias 35 persen dari total buruh migran di Taiwan.

Keterkaitan ini membuat Chen meminta masyarakat Indonesia menunjukkan solidaritas untuk Taiwan di tengah ancaman China.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU