> >

Indonesia dan AS Gelar Latihan Militer Gabungan di Tengah Eskalasi China-Taiwan

Kompas dunia | 3 Agustus 2022, 17:47 WIB
Seorang personel TNI berjalan bersama tentara Amerika Serikat (AS) dalam latihan militer gabungan AS-Indonesia di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022). (Sumber: Associated Press)

BATURAJA, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) dan Indonesia memulai latihan militer gabungan di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022). Latihan ini digelar di tengah eskalasi China-Taiwan sehubungan kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi yang tiba di Taipei, Selasa (2/8) malam.

Kerja sama latihan militer tahunan Indonesia-AS ini digelar sejak 2009. Tahun ini, untuk pertama kalinya, partisipan dari negara lain, yakni Australia, Jepang, dan Singapura turut bergabung.

Lebih dari 5.000 tentara dari lima negara tersebut terlibat dalam latihan, membuat latihan gabungan kali ini menjadi yang terbesar sejak diadakan.

Melansir Associated Press, Kedutaan Besar AS di Jakarta menyatakan bahwa latihan ini ditujukan untuk memperkuat interoperabilitas, kapabilitas, kepercayaan, dan kerja sama untuk mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Juga: Siapa Pelosi, Apa Misinya ke Taiwan dan Mengapa China Sampai Ancam dengan Operasi Militer?

Latihan gabungan ini pun menandakan kerja sama yang lebih kuat antara Washington dengan Jakarta dan negara-negara Indo-Pasifik di tengah meningkatnya aktivitas militer China di kawasan tersebut.

“Ini adalah simbol dari ikatan AS-Indonesia dan hubungan yang terus bertumbuh antara pasukan darat di kawasan penting ini,” kata Panglima Angkatan Bersenjata AS di Kawasan Pasifik Jenderal Charles Flynn.

“Karena pasukan darat adalah lem yang merekatkan arsitektur keamanan di kawasan ini,” lanjutnya.

Jenderal Flynn membuka latihan gabungan ini bersama dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Latihan gabungan ini akan digelar hingga 14 Agustus mendatang, melibatkan angkatan darat, laut, dan udara.

Panglima TNI Andika Perkasa (tengah) dan Panglima Angkatan Bersenjata AS di Kawasan Pasifik Jenderal Charles Flynn memasangkan ban tanda peserta kepada personel TNI dan tentara AS dalam upacara pembukaan latihan militer gabungan Indonesia-AS Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022). (Sumber: Associated Press)
Pasukan penerjun payung Amerika Serikat (AS) beraksi dalam latihan militer gabungan Indonesia-AS di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022). (Sumber: Associated Press)

Latihan militer gabungan ini bertepatan dengan operasi dan latihan militer China yang digelar setelah Nancy Pelosi menginjakkan kaki di Taipei.

Beijing, menganggap Taiwan sebagai provinsi yang berkhianat dan jika perlu harus dianeksasi secara paksa, telah berulang kali memperingatkan AS bahwa jika Pelosi mengunjungi Taipei, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China tidak akan tinggal diam.

Latihan militer gabungan yang melibatkan AS dipandang China sebagai ancaman. Media pemerintah China menuding Washington tengah membangun sebuah aliansi militer di Indo-Pasifik yang mirip NATO, dianggap memprovokasi konflik.

Di lain pihak, Indonesia dan China memiliki hubungan bilateral yang secara umum cukup baik. Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Presiden China Xi Jinping di Beijing pada 26 Juli silam.

Akan tetapi, Indonesia mengkhawatirkan klaim China terhadap hampir seluruh Laut China Selatan melalui konsep sembilan garis putus-putus.

Klaim China tersebut menabrak zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan utara Kepulauan Natuna. Sejak 2017, pemerintah Indonesia menegaskan klaimnya dengan mengubah penyebutan Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Dikunjungi Kastaf Gabungan AS, Panglima TNI Singgung Militer China: Beijing Sedikit Lebih Agresif


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU