> >

Ada Spekulasi 75 Ribu Lebih Militer Rusia Tewas dan Terluka, Pakar Akademis Inggris: Putin Kalah!

Krisis rusia ukraina | 1 Agustus 2022, 13:52 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Pakar sebut Putin telah alami kekalahan setelah 75.000 pasukan Rusia tewas di Ukraina. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

BIRMINGHAM, KOMPAS.TV - Presiden Rusia, Vladimir Putin diyakini telah mengalami kekalahan pada perang di Ukraina.

Hal tersebut diungkapkan oleh Profesor Anthony Glees, pakar akademis Inggris dan kepala Pusat Studi Intelijen dan Keamanan Universitas Buckingham.

Gless mengungkapkannya setelah intlijen Amerika Serikat (AS), mendapatkan laporan ada 75.000 tentara Rusia yang tewas dan terluka di Ukraina.

Meski angka bersifat spekulasi, pemerintahan Biden, dalam artikel yang dimuat New York Times, 28 Juli 2022, melaporkan lebih dari 75 ribu tentara Rusia yang ikut berperang di Ukraina tewas atau pun terluka dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. 

Baca Juga: Putin Ungkap Kengerian Rudal Hipersonik Zircon, Mampu Respons Secepat Kilat Ancaman

“Kami dan Amerika memeriksa ada 75.000 tentara Rusia yang tewas dan terluka. Itu sangat banyak!” tutur Gless dikutip dari Express.

“Dan ada 80 persen pasukan Rusia yang aktif kini terjebak di timur Ukraina,” lanjut Glees.

Ia menambahkan bahwa Putin awalnya berharap bisa mengakhiri perang ini dalam hitungan hari.

Tetapi ia mengatakan yang sebenarnya terjadi sekarang bukanlah jalan buntu, melainkan sebuah kekalahan.

Glees menegaskan kekalahan Rusia di Kherson akan menjadi salah satu penentu.

“Sepertinya, jika pertempuran di Kherson berakhir sesuai keinginan Ukraina, Rusia akan mengalami kekalahan yang signifikan,” ujarnya.

Baca Juga: Orang Terkaya Ukraina Ikut Tewas saat Rusia Lakukan Serangan Rudal ke Mykolaiv

Ia kemudian mengutip pernyataan Kepala MI6, Richard Moore yang pekan lalu mengklaim Rusia kehabisan tenaga dalam konflik di Ukraina.

“Kepala MI6 memiliki bentuk dalam memprediksi apa yang terjadi. Ia mengatakan Rusia akan menyerang Ukraina ketika banyak yang meragukannya,” katanya.

“Kita perlu mendengarkan sangat hati-hati apa yang ia katakan, dan Rusia juga perlu mendengarnya, dan saya harap mereka bisa melakukannya,” lanjut Glees.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : Express


TERBARU