> >

Duh, China Mulai Masif Kembangkan Senjata Nuklir, Risiko Bahayanya Diyakini Ungguli Perang Dingin

Kompas dunia | 28 Juli 2022, 18:19 WIB
Ilustrasi serangan roket. (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

LONDON, KOMPAS.TV - China yang dilaporkan mulai masif dalam mengembangkan senjata nuklir, diyakini membuat dunia dalam risiko bahaya besar.

Penasihat Keamanan Nasional Inggris Sir Stephen Lovgrove mengungkapkan, situasi tersebut lebih berbahaya dibandingkan saat Perang Dingin.

Hal itu terkait dalam hal dialog dengan negara-negara saingan yang memiliki kemampuan nuklir.

Baca Juga: Gugus Kapal Induk Tercanggih AS ke Laut China Selatan di Tengah Kisruh Kunjungan Pelosi ke Taiwan

Lovgrove menegaskan bahwa dengan Uni Soviet, jalur komunikasi berarti bahwa dunia tak mungkin tersandung ke dalam perang nuklir.

Namun, ia melihat ancaman dari China saat ini begitu mengkhawatirkan.

Lovgrove memperingatkan mengenai kecepatan dan skala ekspansi nuklir dan senjata konvensional China, dan mengungkapkan bagaimana dunia memasuki zaman proliferasi baru yang berbahaya.

“Saat Perang Dingin, kami menerima sejumlah negosiasi dan dialog untuk meningkatkan penegertian kami mengenai doktrin dan kemampuan Soviet,” ujarnya dilansir dari Mirror.

Baca Juga: 53 WNI Diduga Disekap di Phnom Penh, KBRI Minta Bantuan Pembebasan ke Kepolisian Kamboja

“Ini memberikan kami kepercayaan diri bahwa kami tak akan salah perhitungan untuk perang nuklir. Hari ini, kami tak menemukan dasar yang sama dengan yang mengancam kami di masa depan, khususnya dengan China,” tambah Lovgrove.

Pernyataan Lovgrove muncul setelah Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss berjanji memastikan negara persemakmuran itu akan duduk di jantung rencana Inggris global untuk melawan pengaruh jahat yang tumbuh dari China.

Truzz menegaskan, jika dirinya menjadi Perdana Menteri Inggris menggantikan Boris Johnson, ia akan meluncurkan Kesepakatan Persemakmuran Baru, yang bertujuan memperkuat hubungan ekonomi di seluruh Inggris.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Mirror


TERBARU