> >

Skandal Cinta Real Crazy Rich, Elon Musk Dituding Selingkuhi Istri Pendiri Google

Kompas dunia | 25 Juli 2022, 11:15 WIB
Pendiri Google Sergey Brin menjual investasi pribadinya di perusahaan Elon Musk setelah mengetahui co-founder Tesla itu berselingkuh dengan istrinya, Nicole Shanahan (Sumber: Entertainment Tonight)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Co-founder Google Sergey Brin menginstruksikan para penasihatnya untuk menjual investasi pribadinya di perusahaan Elon Musk dalam beberapa bulan terakhir setelah mengetahui co-founder Tesla itu berselingkuh dengan istrinya, Nicole Shanahan, menurut Wall Street Jurnal seperti dilaporkan Bloomberg, Senin, (25/7/2022).

Musk dituding berselingkuh secara jasmani pada awal Desember di Miami dengan Nicole Shanahan, istri dari Sergey Brin, seperti dilaporkan WSJ, mengutip orang tak dikenal yang mengetahui masalah tersebut.

Skandal itu mengakhiri persahabatan panjang antara Musk, 51 tahun, dan Brin, 48 tahun yang membantu memodali Musk membuat mobil listrik selama krisis keuangan 2008.

Brin, 48 tahun, mengajukan gugatan cerai dari Shanahan pada Januari lalu.

Seperti dilansir Wall Street Journal, Senin hari ini, Musk menegur berita tersebut dan men-tweet, “Ini total bs. Sergey dan aku berteman dan berada di pesta bersama tadi malam!”

Baca Juga: Batal Diakusisi Elon Musk, Pendapatan Twitter Menurun

Dia menambahkan hanya bertemu Shanahan dua kali dalam tiga tahun dengan orang lain di sekitarnya dan itu tidak romantis.

Dalam sebuah wawancara awal bulan ini dengan situs web berita Puck, Shanahan mengatakan tentang pengajuan perceraian, “Saya berharap Sergey dan saya bergerak maju dengan bermartabat, jujur, dan harmonis demi anak kami. Dan kami berdua bekerja untuk itu.”

Ukuran investasi pribadi Brin di perusahaan Musk tidak diketahui, dan belum jelas apakah sudah ada penarikan, kata surat kabar itu.

Musk adalah orang terkaya di dunia dengan kekayaan US$242 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Wall Street Journal


TERBARU