> >

Putin Dianggap Tak Bisa Dipercaya setelah Serangan Rusia ke Pelabuhan Ukraina Usai Kesepakatan

Krisis rusia ukraina | 24 Juli 2022, 08:18 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Putin disebut sebagai sosok yang tak bisa dipercaya usai Rusia dituduh lakukan serangan rudal ke kota pelabuhan Odessa, Ukraina, Sabtu (23/7/2022), tak lama setelah kesepakatan terkait diteruskannya ekspor gandum Ukraina. (Sumber: Yuri Kochetkov/Pool Photo via AP, File)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Rusia, Vladimir Putin dianggap sebagai sosok yang tak bisa dipercaya setelah Rusia dituduh melakukan serangan ke pelabuhan Ukraina.

Rusia dituduh telah menyerang kota pelabuhan Odessa dengan rudal, Sabtu (23/7/2022).

Serangan tersebut terjadi tak lama setelah Ukraina dan Rusia mencapai kesepakatan terkait dilanjutkannya ekspor gandum Ukraina, Jumat (22/7) lalu. 

Salah satu kesepakatan itu, adalah Rusia tak boleh melakukan serangan ke pelabuhan ketika pengiriman gandum tengah melakukan transit.

Baca Juga: Rusia Kian Dikecam usai Dituduh Serang Pelabuhan Odessa setelah Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina

Kesepakatan itu dianggap sebagai titik cerah setelah blokade yang dilakukan Rusia di pelabuhan Ukraina membuat ekpor gandum Ukraina terhambat.

Hasilnya, dunia pun menghadapi krisis pangan global, karena 40 persen pasokan gandum dunia berasal dari gabungan Ukraina dan Rusia.

Kecaman kepada Putin datang dari Anggota DPR Amerika Serikat (AS), Adam Smith dari Demokrat.

Ia menegaskan Putin telah melanggar semangat dari kesepakatan itu dengan mengirimkan lebih banyak serangan rudal.

“Ia jelas tidak bisa dipercaya,” bunyi pernyataan Smith yang merupakan Komite Angkatan Bersenjata DPR AS dikutip dari CNBC.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : CNBC


TERBARU