> >

Melawan Putin dengan Mengutuk Invasi ke Ukraina, Politikus Rusia Dipenjara 7 Tahun

Krisis rusia ukraina | 9 Juli 2022, 10:50 WIB
Politikus Rusia, Alexei Gorinov, dipenjara 7 tahun setelah melawan Vladimir Putin dengan mengkritik invasi Rusia ke Ukraina. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, File)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Seorang politikus Rusia dipenjara selama tujuh tahun karena terang-terangan melawan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengutuk invasi ke Ukraina.

Anggota Dewan Kota Moskow, Alexei Gorinov, 60 tahun, ditahan pada April lalu setelah merekam kritikan terhadap invasi Rusia ke Ukraina pada pertemuan dewan kota.

Di bawah undang-undang (UU) invasi terbaru, semua orang yang dianggap menyebarkan berita palsu mengenai militer terancam hukuman 15 tahun penjara.

Rusia juga melarang penggunaan perang untuk menggambarkan invasi tersebut.

Baca Juga: Bikin Bergidik, Putin Berkata ke Ukraina: Militer Rusia Baru Mulai dan Sejauh Ini Belum Seberapa

Presiden Putin juga menggunakan frasa “Operasi Militer Khusus” untuk menyebut penyerangan ke Ukraina.

Dikutip dari BBC, Hakim Olesya Mendeleyeva mendakwa Gorinov, telah melakukan kejahatan berdasarkan kebencian politik.

Gorinov juga didakwa telah menyesatkan rakyat Rusia, mendorong mereka untuk merasa cemas dan takut tentang kampanye militer.

Tampil di pengadilan di utara Moskow, Gorinov mengangkat secarik kertas dengan kata-kata yang ditulisnya dengan pena.

“Apakah Anda masih membutuhkan perang ini?” tulis Gorinov.

Seorang petugas keamanan mengangkat tangannya untuk mencoba mengaburkan pesan tersebut.

Hukuman Gorinov pun disebut sebagai hukuman penjara terlama di bawah UU baru Rusia.

Gorinov ditangkap pada akhir April, lebih dari sebulan setelah ia memutar rekaman tersebut saat menghadiri rapat distrik di Krasnoselsky, timur laut Moskow.

Baca Juga: Putin Ancam Barat, Sebut Serangan Rusia ke Ukraina Hanya Permulaan

Saat pertemuan itu, Gorinov menolak ide pergelaran kontes menggambar anak-anak saat anak-anak di Ukraina sekarat.

Ia juga mengusulkan agar di awal pertemuan dewan kota dilakukan mengheningkan cipta untuk mengenang korban invasi Rusia ke Ukraina.

Seorang anggota dewan kota lainnya yang mendukung penolakan invasi Rusia ke Ukraina, telah melarikan diri dari negara itu.

Jaksa mengatakan keduanya bersama-sama telah melakukan konspirasi untuk mendiskreditkan militer Rusia.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC


TERBARU