> >

Meski Diterpa Sanksi Barat, Rusia Tangguk Pendapatan Fantastis dari Ekspor Energi ke China dan India

Krisis rusia ukraina | 6 Juli 2022, 20:17 WIB
Rusia mengantongi US$24 miliar atau setara Rp360,5 triliun dari penjualan energi ke China dan India hanya dalam tiga bulan setelah serangannya ke Ukraina. (Sumber: Straits Times)

Berdasarkan volume, impor China melanjutkan kenaikan yang lambat pada bulan Juni, sementara India mungkin memiliki insentif untuk meningkatkan pembelian lebih jauh dalam beberapa bulan mendatang karena larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia mulai berlaku, kata Myllyvirta.

China dan India masih membuntuti Eropa sebagai blok, dalam hal penjualan keseluruhan energi Rusia tahun ini, menurut penelitian Myllyvirta.

Pembelian Eropa akan terus menyusut, karena larangan impor batu bara dan minyak mulai berlaku. Pun, karena Rusia memotong pasokan gas ke beberapa pembeli Eropa.

Baca Juga: Demi Turunkan Harga Minyak, AS Ekspor Cadangan Minyak Strategisnya ke Eropa dan Asia

Katup-katup tampak di stasiun kompresor Atamanskaya, bagian dari proyek Power Of Siberia Gazprom. Rusia mengantongi US$24 miliar atau setara Rp360,5 triliun dari penjualan energi ke China dan India hanya dalam tiga bulan setelah serangannya ke Ukraina. (Sumber: Antara )

Rusia lama menjalin hubungan perdagangan dan strategis dengan China dan India. Selain menawarkan diskon harga yang tinggi, Rusia juga menerima pembayaran dalam mata uang lokal untuk membantu menjaga arus perdagangan ke negara-negara tersebut tetap kuat tahun ini.

China adalah importir energi terbesar di dunia dan memiliki jaringan pipa khusus untuk minyak dan gas Siberia.

Bahkan saat konsumsi energinya dibatasi selama paruh pertama tahun 2022, sebagian karena pembatasan Covid-19, China menghabiskan jauh lebih banyak untuk energi Rusia karena harga yang lebih tinggi dan sedikit peningkatan volume.

Peningkatan pengeluaran India setelah perang Ukraina pecah, jauh lebih dramatis. Lantaran, India tidak berbagi perbatasan darat dengan Rusia dan pelabuhannya biasanya terlalu jauh untuk pengiriman yang hemat biaya.

Selain lonjakan besar dalam minyak dan batu bara, India juga mengimpor tiga kargo gas alam cair Rusia sejak perang dimulai, dibandingkan dengan satu kargo pada periode yang sama tahun lalu, menurut data pelacakan kapal Bloomberg.

"Secara historis, India mengambil sangat sedikit minyak Rusia, tetapi perang di Ukraina dan embargo minyak asal Rusia oleh Uni Eropa menyebabkan penyeimbangan kembali arus perdagangan minyak," kata Wei Cheong Ho, seorang analis Rystad Energy, dalam sebuah catatan penelitian bulan lalu.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Bloomberg


TERBARU