> >

Rusia dan Ukraina Sama-Sama Prioritaskan Warga Sipil, akan Ada Pertempuran Besar?

Kompas dunia | 6 Juli 2022, 07:15 WIB
Pengungsi Ukraina berbondong-bondong memasuki pesawat yang akan membawa mereka dari Warsawa, Polandia ke Kanada, Senin (4/7/2022). (Sumber: Michal Dyjuk/Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia dan Ukraina sama-sama menyatakan ingin memprioritaskan keselamatan warga sipil selepas Ukraina menerima 28.000 ton senjata dari Barat ketika Rusia terus menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Seperti dilaporkan kantor berita TASS, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada Selasa (5/7/2022) bahwa ia telah menerima proposal dari para jenderal agar pasukannya terus bergerak maju usai kemenangan beberapa waktu terakhir.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, pada hari yang sama mengatakan Kremlin akan tetap melanjutkan perang yang mereka sebut sebagai operasi militer khusus.

"Operasi militer khusus akan berlanjut sampai tugas-tugas yang ditetapkan oleh panglima tertinggi diselesaikan secara penuh," tegas Sergey Shoigu.

Ia mengomentari kiriman senjata Barat untuk Ukraina baru-baru ini, menyebutnya sebagai "tindakan memperpanjang konflik."

"Dengan harapan ingin memperpanjang konflik di Ukraina, sekutu Barat mengirim pasokan senjata skala besar ke rezim Kiev. Lebih dari 28.000 ton kargo militer telah dipasok ke negara itu," tandas Shoigu.

"Prioritas utama bagi kami saat ini adalah kehidupan dan kesehatan personel militer serta keselamatan warga sipil," lanjutnya.

Baca Juga: Dari Penyintas Perang untuk Penyintas Perang: Napalm Girl Vietnam Kawal Pengungsi Ukraina ke Kanada

Berpindah ke kubu seberang, Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mulai meminta 350.000 warganya untuk dievakuasi dari wilayah pertempuran.

Seperti diberitakan Associated Press pada Rabu (6/7), Kyrylenko menyebut perlunya evakuasi warga demi menyelamatkan nyawa mereka.

Selain itu, ia beranggapan ketiadaan warga akan lebih memudahkan tentara Ukraina merebut kembali kota-kota pendudukan Rusia.

"Nasib seluruh negeri akan ditentukan oleh wilayah Donetsk. Begitu ada lebih sedikit orang, kami bisa lebih berkonsentrasi pada musuh kami dan melakukan tugas utama kami," kata Kyrylenko.

Seruan yang dikeluarkan gubernur Donetsk tampaknya menandai evakuasi terbesar sepanjang perang. Kendati demikian, belum jelas apakah warga bersedia dan bisa dievakuasi dengan aman mengingat banyaknya massa. 

Badan pengungsi PBB sebelumnya menyebut lebih dari 7,1 juta warga Ukraina diperkirakan telah mengungsi di wilayah negaranya. Sementara itu, lebih dari 4,8 juta warga meninggalkan negara itu sejak 24 Februari 2022.

Baca Juga: Putin Deklarasikan Kemenangan Merebut Wilayah Luhansk Secara Penuh

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU