> >

Ukraina Bantah Lysychansk Dikepung, Benteng Terakhir Luhansk Masih Dikontrol Pasukan Zelensky

Krisis rusia ukraina | 3 Juli 2022, 07:47 WIB
Warga melewati roket yang tertancap di jalanan kota Lysychansk. Ukraina membantah Rusia telah mengepung benteng terakhir di Luhansk tersebut. (Sumber: AP Photo/Leo Correa, File)

LYSYCHANSK, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina membantah pernyataan pemberontak pro-Rusia, bahwa Lysychansk telah dikepung oleh mereka.

Pertempuran di Lysychansk antara pasukan Ukraina dan pemberontak pro-Rusia masih terus terjadi.

Lysychansk yang merupakan benteng terakhir pasukan Ukraina di Luhansk, Donbas, masih dikontrol oleh pasukan Volodymyr Zelensky itu.

Lysychansk sendiri terletak di seberang sungai dari Severodonetsk yang sudah dikuasai Rusia pekan lalu.

Baca Juga: Presiden Belarusia Tuduh Ukraina Serang Fasilitas Militer Negaranya, tapi Bisa Digagalkan

“Pertempuran masih terjadi di sekitar Lysychansk. Kota belum dikepung dan masih di bawah kontrol tentara Ukraina,” tutur Juru Bicara Garda Nasional Ukraina, Ruslan Muzytchuk dilansir dari The Moscow Times, Sabtu (2/7/2022).

Pernyataan Muzytchuk berbeda dengan pengakuan Juru Bicara Pemberontak pro-Rusia, Andrei Marotchko, yang menegaskan Lysychansk.

Pernyataan Morotchko itu muncul setelah rudal terus menghujani Ukraina, dan membunuh puluhan orang.

Sebuah roket menyerang properti penduduk di Solviansk di jantung kota Donbas, membunuh seorang perempuan dan melukai suaminya.

Saksi mengatakan serangan yang terjadi Jumat (1/7), diduga menggunakan amunisi tandang yang tersebar di area luas sebelum meledak.

Baca Juga: Rusia Sebut Pasukan Ukraina Tembaki Warga Slavyansk sebagai Rekayasa untuk Salahkan Mereka

Serangan itu menyerang bangunan dan orang-orang yang berada di luar ruangan.

Pasukan Rusia memang memfokuskan untuk penyerangan di timur Ukraina, setelah gagal menduduki Kiev pada Mei lalu.

Pemberontak pro-Rusia di Luhansk dan Donetsk telah menduduki wilayah kedua provinsi di Donbas itu pada 2014 lalu.

Kedua kelompok separatis tersebut kemudian bergabung dengan pasukan Rusia yang melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The Moscow Times


TERBARU