> >

Dikira Tenggelam dan Habiskan Biaya Pencarian Rp18 Miliar, Pemuda Ini Ternyata Cuma Sembunyi

Kompas dunia | 2 Juli 2022, 06:04 WIB
Ilustrasi tenggelam. (Sumber: THINKSTOCK.COM)

SAN JUAN, KOMPAS.TV - Harold Carrion, seorang pria 23 tahun di Puerto Riko, dikira tenggelam hingga memicu upaya pencarian besar-besaran selama tiga hari. 

Pencarian itu menelan biaya 1,2 juta dolar AS atau sekitar Rp18 miliar. Namun, pencarian ini akhirnya sia-sia karena ternyata Carrion tidak tenggelam, melainkan bersembunyi di sebuah bangunan.

Melansir Associated Press, Sabtu (2/7/2022), otoritas Puerto Riko menggelar pencarian Carrion usai ibunya melaporkan bahwa pemuda itu menghilang. Carrion dikhawatirkan tenggelam di sebuah pantai yang populer di Puerto Riko.

Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa pihaknya memindai perairan utara Puerto Riko. Tak tanggung-tanggung, area pencarian yang dikover disebut mencapai setengah wilayah AS di Laut Karibia itu.

Baca Juga: Listrik di Puerto Riko Padam 2 Hari, Warga Berunjuk Rasa dan Turun ke Jalan!

Pencarian ini melibatkan kepolisian, badan tanggap darurat, penyelam skuba, dan berbagai pihak lain. Pencarian Carrion dimulai pada Selasa (28/6) lalu hingga Jumat (1/7).

Akan tetapi, Carrion ditemukan bersembunyi di sebuah bangunan di Arecibo, sekitar 90 km di barat ibu kota San Juan. Kepolisian menemukan Carrion setelah mendapatkan informasi dari sumber anonim.

Ibu Carrion sebelumnya melaporkan bahwa sang anak menaiki bebatuan di pantai lalu jatuh, dikhawatirkan tenggelam.

Polisi kemudian langsung menahan Carrion. Namun, belum diketahui apakah pemuda itu telah dijerat dengan pasal tertentu. Ia dilaporkan akan disidang pada pekan ini.

Penjaga Pantai AS dilaporkan mengeluarkan biaya paling besar dalam pencarian ini, sekitar satu juta dolar AS. Pasalnya, lembaga itu menerjunkan dua unit helikopter, satu kapal layar dan satu kapal lain yang berbasis di Puerto Riko, juga satu unit pesawat yang diterbangkan dari Miami, AS.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU