> >

Kremlin Tuntut Ukraina Menyerah tanpa Syarat untuk Akhiri Perang, Desak Bantuan Militer Distop

Krisis rusia ukraina | 29 Juni 2022, 19:38 WIB
Ilustrasi. Pasukan Ukraina mengoperasikan artileri howitzer M777 bantuan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang posisi Rusia di Oblast Donetsk, Sabtu (18/6/2022). Pada Selasa (28/6/2022), juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuntut Ukraina menyerah tanpa syarat untuk mengakhiri perang yang meletus sejak 24 Februari lalu. (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuntut Ukraina menyerah tanpa syarat untuk mengakhiri perang yang meletus sejak 24 Februari lalu. Kata dia, penyerahan tanpa syarat Ukraina akan segera mengakhiri kekerasan “sebelum hari ini berakhir.”

Hal tersebut disampaikan Peskov ketika militer Rusia terus mendesak posisi Ukraina di front Donbass. Per Rabu (29/6/2022), Rusia dan separatis dilaporkan menggempur pasukan Ukraina untuk merebut seluruh wilayah Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk.

“Pihak Ukraina bisa mengakhiri semua ini sebelum hari ini berakhir, satu perintah dibutuhkan agar para nasionalis meletakkan senjata mereka,” kata Peskov dikutip TASS, Selasa (28/6).

“Satu perintah cukup untuk militer Ukraina agar meletakkan senjata mereka, dan mereka harus memenuhi semua tuntutan Rusia. Lalu, semuanya akan berakhir bahkan sebelum hari ini selesai,” sambungnya.

Baca Juga: Tiba di Kyiv, Presiden Jokowi Dijadwalkan Bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Malam Ini

Peskov menegaskan bahwa Moskow berniat terus menyerang Ukraina hingga tujuan Rusia tercapai. Namun, ia mengaku tidak ada estimasi jangka waktu tertentu hingga misi Rusia terpenuhi di Ukraina.

“Kami mengikuti pernyaataan-pernyataan oleh Presiden kami (Vladimir Putin) bahwa operasi militer khusus ini akan berlangsung sesuai rencana hingga tujuan tercapai,” tegas Peskov.

Pada kesempatan terpisah, utusan Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dmitry Polyansky mendesak negara-negara Barat agar menghentikan pasokan senjata ke Kiev.

Ketika bicara di forum Dewan Keamanan PBB, Rabu (29/6), Polyansky menyebut Rusia tetap akan menggempur Ukraina hingga “tidak ada ancaman” lagi untuk Rusia dan separatis pro-Rusia di Donbass.

“Dengan memasok senjata, Anda hanya memperpanjang penderitaan rezim kriminal Kiev yang siap mengorbankan rakyat sendiri. Lebih cepat Anda menyadari ini, lebih cepat pula pemimpin Ukraina mau kembali bernegosiasi dengan posisi realistis dibanding (menyatakan) slogan-slogan angkuh dan rasa sakit palsu,” kata Polyansky dikutip TASS.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/TASS


TERBARU