> >

China Prioritaskan Filipina dalam Diplomasi, Utus Wapres Hadiri Pelantikan Ferdinand Marcos Jr

Kompas dunia | 29 Juni 2022, 06:05 WIB
China akan mengutus Wakil Presiden Wang Qishan (kiri) sebagai utusan khusus Presiden Xi Jinping dalam upacara pelantikan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada 30 Juni 2022. (Sumber: Antara)

BEIJING, KOMPAS.TV - China akan mengutus Wakil Presiden Wang Qishan sebagai utusan khusus Presiden Xi Jinping dalam upacara pelantikan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada 30 Juni 2022 mendatang.

"Kunjungan Wakil Presiden Wang Qishan itu menunjukkan betapa pentingnya hubungan bilateral China dengan Filipina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Selasa (28/6/2022), seperti dilaporkan Antara.

Lijian meyakini kunjungan Wang ke Filipina sebagai bentuk rasa saling percaya, memupuk persahabatan, membuka prospek kerja sama yang lebih luas, dan memberikan manfaat bagi masyarakat kedua negara.

Zhao Lijian menganggap Filipina sebagai tetangga dekat yang saling berhadapan di seberang laut dan mitra kerja sama penting bagi China.

"China selalu melihat Filipina sebagai prioritas dalam diplomasi. Dengan upaya bersama dari kedua belah pihak, hubungan China-Filipina telah mencapai momentum yang baik dan memberikan manfaat yang nyata bagi kedua negara," ujarnya.

Baca Juga: Presiden Terpilih Filipina Marcos Jr Pilih Intensifkan Hubungan Bilateral dengan China

Presiden terpilih Filipina Ferdinand Marcos Jr, Rabu (18/5/2022), memilih mengintensifkan hubungan bilateral dengan China sambil meredakan ketegangan kedua negara (Sumber: Straits Times)

Belum lama ini, Presiden Xi Jinping melakukan percakapan telepon dengan Presiden terpilih Ferdinand Romualdez Marcos Jr. beberapa saat setelah pemilihan umum di Filipina selesai.

Menurut Zhao, kedua kepala negara saling memahami komitmen sebagai tetangga yang baik dan penuh persahabatan serta bersedia meningkatkan hubungan bilateral.

China dan Filipina sama-sama terlibat dalam sengketa wilayah perairan di Laut China Selatan, bahkan keduanya berselisih paham dalam persoalan kedaulatan di wilayah tersebut.

Perkembangan terbaru, Filipina protes kebijakan moratorium pencarian ikan yang ditetapkan China di Laut China Selatan karena bersinggungan dengan wilayah yang diklaim.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU