> >

Restoran Apung Raksasa Hong Kong Terbalik di Laut China Selatan

Kompas dunia | 21 Juni 2022, 16:10 WIB
Ilustrasi. Wahana restoran apung, Jumbo Floating Restaurant, saat masih berada di Hong Kong. Foto diambil pada 13 Juni 2022. Pada Selasa (20/6/2022), pihak pengelola restoran apung mengonfirmasi bahwa kapal Jumbo Floating Restaurant telah terbalik di Laut China Selatan. (Sumber: Kin Cheung/Associated Press)

HONG KONG, KOMPAS.TV - Wahana apung, Jumbo Floating Restaurant Hong Kong, terbalik saat diderek melintasi Laut China Selatan. Restoran itu diderek dari Hong Kong setelah tutup sejak 2020 akibat pandemi Covid-19.

Perusahaan pemilik Jumbo Floating Restaurant, Aberdeen Restaurant Enterprise Ltd., mengonfirmasi insiden itu pada Senin (20/6/2022).

Menurut laporan Associated Press, restoran apung raksasa itu terbalik pada Sabtu (18/6) di Laut China Selatan.

Aberdeen Restaurant Enterprises menyatakan, restoran apungnya terdampak “kondisi merugikan” saat melintasi Kepulauan Xisha, juga disebut Kepulauan Paracel. Kondisi itu menyebabkan air meluber ke kapal dan restoran apung itu mulai terbalik.

Baca Juga: Kardinal Hong Kong Ditangkap, Didakwa Langgar UU Keamanan Nasional China

Pihak perusahaan menyebut tidak ada korban manusia dalam insiden ini. Namun, upaya untuk menyelamatkan kapal itu gagal. Restoran apung Jumbo Floating Restaurant sepenuhnya terbalik pada Minggu (19/6).

“Karena kedalaman perairan di lokasi melebihi 1.000 meter, sangat sulit untuk menggelar operasi penyelamatan,” bunyi pernyataan Aberdeen Restaurant Enterprise.

Jumbo Floating Restaurant telah menjadi ikon Hong Kong selama empat dekade. Restoran ini pernah menjamu tamu-tamu penting seperti Ratu Elizabeth II dan Tom Cruise.

Restoran apung sepanjang 80 meter ini menjadi beban finansial bagi pihak pengelola dan para pemegang saham. Aberdeen Restaurant Enterprise mesti keluar dana jutaan dolar Hong Kong untuk perawatan kapal kendati tidak bisa beroperasi karena pandemi.

Pekan lalu, restoran apung tersebut diderek untuk dipindahkan ke suatu lokasi yang lebih murah. Namun, bekas ikon Hong Kong itu justru tenggelam pada akhir pekan ini.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU