> >

TV Rusia Pertontonkan Dua Veteran AS yang Ditawan di Ukraina, Kirim Pesan kepada Ibu

Krisis rusia ukraina | 18 Juni 2022, 18:41 WIB
Alex Drueke (kiri) dan Andy Huynh (kanan), dua veteran tentara AS yang ditangkap Rusia di Ukraina. (Sumber: Kolase foto via AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - RT, televisi pemerintah Rusia, mempertontonkan dua veteran tentara Amerika Serikat (AS) yang ditawan ketika membela Ukraina dalam perang. Wawancara televisi yang disiarkan pada Jumat (17/6/2022) tersebut sekaligus mengonfirmasi nasib dua veteran bernama Alex Drueke dan Andy Huynh itu.

Drueke dan Huynh, sama-sama berasal dari negara bagian Alabama, diyakini sebagai warga negara AS pertama yang ditangkap Rusia sejak awal invasi pada 24 Februari silam.

Penangkapan keduanya pun menimbulkan kekhawatiran, mengingat nasib kombatan asing lain yang ditawan Rusia. Baru-baru ini, separatis pro-Rusia di Donetsk menghukum mati tiga kombatan asal Inggris Raya dan Maroko.

Dalam wawancara yang disiarkan RT, Drueke mengirim pesan kepada ibunya di rumah. Ia mengakhiri perkataannya dengan kedipan singkat.

“Ibu, aku cuma ingin memberitahumu bahwa aku masih hidup dan ingin pulang ke rumah secepat mungkin. Jadi, cintai Diesel untukku. Aku mencintaimu,” kata Drueke kepada ibunya dalam siaran tersebut.

Diesel merupakan anjing milik Drueke. Anjing ini berjenis mastiff.

Baca Juga: Mantan Marinir AS Tewas di Ukraina, Disebut Kematian Kombatan Amerika Pertama Lawan Tentara Rusia

Bibi Drueke, Dianna Shaw menyebut video yang dirilis itu memuat suatu kata kunci dan gestur yang dipersiapkan dengan ibunya saat keduanya berlibur ke Irak. Gestur itu dimaksudkan untuk memberi tahu bahwa ia benar-benar Drueke dan kondisinya baik-baik saja.

Drueke sendiri tadinya bertugas di Angkatan Darat AS. Sedangkan Huynh bertugas di Angkatan Laut.

Keduanya menghilang di Oblast (daerah setingkat provinsi) Kharkiv pada 9 Juni 2022. Drueke dan Huynh terpisah dari unitnya ketika dihajar serangan intensif pasukan Rusia.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU