> >

Pidato Vladimir Putin: Era Dunia Kutub Tunggal Sudah Berakhir, Sanksi Barat adalah Bumerang

Krisis rusia ukraina | 18 Juni 2022, 10:35 WIB
Partisipan Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg menyimak pidato Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (17/6/2022). (Sumber: Dmitri Lovetsky/Associated Press)

ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan bahwa era “tatanan dunia kutub tunggal” telah berakhir. Hal tersebut dinyatakan Putin ketika berpidato dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), Jumat (17/6/2022).

Tatanan dunia kutub tunggal atau unipolar yang dimaksud Putin adalah kekuasaan dan pengaruh global yang terpusat pada satu atau kelompok negara tertentu saja. Dalam kasus ini, sang presiden diyakini menunjuk Amerika Serikat (AS).

“Satu setengah tahun lalu, saat berbicara di Forum Davos (Forum Ekonomi Dunia), saya menegaskan lagi bahwa era tatanan dunia unipolar telah berakhir,” kata Putin dikutip TASS.

“(Era itu) berakhir kendati segala upaya membangkitkan dan mempertahankannya dengan segala cara."

"Ini adalah proses natural, perubahan-perubahan ini adalah jalan sejarah yang alami karena sulit untuk menggabungkan diversitas peradaban, kekayaan politik dan budaya, serta model ekonomi dan lain-lain di planet ini.”

“Model-model itu tidak sesuai di sini, model-model yang, secara terang-terangan, tanpa alternatif apa pun, dipaksakan dari suatu pusat,” lanjut Putin.

Baca Juga: Putin Berpidato di Konferensi Keamanan Munich 15 Tahun Lalu, Manakah Prediksinya yang Benar Terjadi?

Lebih lanjut, Putin mengeklaim tatanan kutub tunggal “cacat” karena menciptakan jalan “satu arah.” Ia menegaskan peraturan dagang dan hubungan internasional ini didikte kekuatan tertentu saja.

“Itu adalah permainan sepihak. Suatu dunia yang didasarkan pada dogma-dogma seperti itu jelas tidak stabil,” kata Putin.

Di lain sisi, Putin juga mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia di SPIEF. Ia menyebut sanksi ekonomi yang meluas ke Rusia hanya menjadi “bumerang.”

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/TASS


TERBARU