> >

China Tunjukkan Dukungan ke Rusia, AS Langsung Ledek Sikap Beijing

Krisis rusia ukraina | 16 Juni 2022, 19:26 WIB
Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu di Beijing, China, 4 Februari 2022. (Sumber: Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping menunjukkan dukungannya kepada Rusia terkait kedaulatan dan keamanan negara itu.

Xi Jinping mengungkapkan hal itu saat menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (15/6/2022).

Namun, sikap China tersebut ditanggapi Amerika Serikat (AS) dengan sebuah ledekan.

China hingga kini menolak untuk mengutuk serangan militer Rusia ke Ukraina, meski menegaskan bersikap netral. China juga terlihat kerap membela Rusia terkait sanksi yang diberikan oleh Barat. 

Selain itu, mereka juga mengecam tindakan Barat memberikan bantuan senjata ke Ukraina.

Baca Juga: Kedutaan Besar Rusia Menolak Keras Tentara Mereka Disidang Seperti Penjahat Nazi

“China ingin melanjutkan dukungan saling menguntungkan (dengan Rusia), terkait kepentingan itu dan perhatian utama seperti kedaulatan dan keamanan,” bunyi laporan stasiun TV CCTV dikutip dari The Moscow Times.

Mereka juga melaporkan, Xi memuji momentum yang bagus dalam pembangunan hubungan bilateral mereka sejak awal tahun ini dalam menghadapi perubahan dan kekacauan global.

Xi juga menegaskan, Beijing ingin meningkatkan strategi koordinasi antara kedua negara.

Sementara itu, Rusia menegaskan, kedua kepala negara setuju meningkatkan kerja sama ekonomi dalam menghadapi sanksi Barat, yang menurut mereka melanggar hukum.

“Disepakati untuk memperluas kerja sama di bidang energi, keuangan, industri, transportasi dan bidang lainnya, dengan mempertimbangkan situasi ekonomi global yang kian rumit karena kebijakan sanksi yang tak sah dari Barat,” begitu bunyi pernyataan Kremlin.

AS pun bereaksi dengan pernyataan China tersebut, dan meledek apa yang dilakukan Beijing.

Baca Juga: Kim Jong-Un Pusing, Wabah Covid-19 Belum Usai Kini Korea Utara Diserang Penyakit Usus Misterius

"China mengeklaim bahwa mereka netral, tetapi sikap mereka jelas dan masih melakukan investasi dan hubungan dekat dengan Rusia,” bunyi pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.

Sang juru bicara menegaskan bahwa AS memonitor aktivitas China dari dekat, termasuk bagaimana China tetap mendengungkan propaganda Rusia di seluruh dunia, selama nyaris empat bulan serangan Rusia ke Ukraina.

Serta, bagaimana China menegaskan kekejaman Rusia di Ukraina adalah sebuah tipuan.

“Negara yang memilih berdiri bersama Vladimir Putin pasti menemukan diri mereka berada di sisi sejarah yang salah,” tutur juru bicara tersebut.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Moscow Times


TERBARU