> >

Protes Besar Umat Islam di India: Pemerintah Matikan Internet di Bengal

Kompas dunia | 11 Juni 2022, 07:07 WIB
Kericuhan terjadi di Distrik Howrah, Bengal Barat, India, dalam protes yang digelar umat Islam atas komentar politikus India soal Nabi Muhammad, Jumat (10/6/2022). (Sumber: Times of India)

DELHI, KOMPAS.TV - Pemerintah India memutus akses internet di Bengal pada Jumat (10/6/2022) sore menyusul kericuhan yang terjadi dalam protes besar-besaran umat Islam terkait komentar kontroversial yang menghina Nabi Muhammad.

Seperti diberitakan The India Times, Departemen Dalam Negeri India mengatakan akses internet bakal dimatikan hingga Sabtu (11/6) pagi pukul 06.00 waktu setempat. Adapun saluran komunikasi via SMS dan layanan telepon dikabarkan masih berfungsi.

Keputusan itu diambil oleh pemerintah berdasar permintaan kepolisian, menyusul ricuhnya protes di sejumlah wilayah. Pemerintah berupaya mengantisipasi penyebaran berita hoaks agar tidak menyulut kericuhan yang lebih besar.

Distrik Howrah, salah satu wilayah bagian Bengal, diketahui menjadi salah satu lokasi demo yang berakhir ricuh.

Baca Juga: Iran hingga Arab Saudi Ramai-ramai Kecam India karena Pernyataan Menghina Nabi Muhammad

Gelombang protes masih terus berlanjut di India setelah Nupur Sharma, juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, mengeluarkan ucapan yang dinilai menghina Nabi Muhammad dalam sebuah acara debat di televisi.

BBC menyebut topik debat adalah seputar Masjid Varanasi yang sudah ada sejak abad ke-17. Masjid itu dianggap berdiri di atas penghancuran kuil-kuil Hindu oleh kaisar Mughal Aurangzeb yang berkuasa pada masanya.

Beberapa umat Hindu kemudian meminta izin pada pengadilan untuk berdoa di tempat itu, tetapi hal tersebut justru menimbulkan gesekan antarumat beragama di India.

Dalam salah satu komentarnya, Sharma menyebut Nabi Muhammad telah menikahi Aisyah pada usia enam atau sembilan tahun dengan tendensi mendiskreditkan umat Islam. 

Komentar itu menyulut berbagai kecaman dari kalangan umat Islam, termasuk protes diplomat dari negara-negara mayoritas muslim.

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Times of India/BBC/Al Jazeera


TERBARU