> >

Australia Kekurangan Parah Tenaga Kerja, PM Australia Didesak Tingkatkan Jumlah Pekerja Migran

Kompas dunia | 10 Juni 2022, 20:20 WIB
Australia kekurangan parah tenaga kerja seiring melesatnya ekonomi pasca-pandemi Covid-19. PM Australia Anthony Albanese dalam tekanan untuk mempercepat proses visa dan menambah jumlah pekerja migran untuk masuk Australia. (Sumber: Straits Times)

Baca Juga: Populasi Susut, Jepang Perlu Rekrut Pekerja Asing 4 Kali Lipat agar Ekonomi Tumbuh sesuai Target

Australia kekurangan parah tenaga kerja seiring melesatnya ekonomi pasca pandemi Covid-19, PM Australia Anthony Albanese dalam tekanan untuk mempercepat proses visa dan menambah jumlah pekerja migran untuk masuk Australia. (Sumber: Jaimi Joy/Reuters)

Tetapi Australia juga mengalami penundaan yang lama dalam memproses aplikasi visa. Waktu tunggu rata-rata bagi lulusan teknik yang mencari visa khusus 18 bulan dilaporkan sekarang 41 bulan.

Beberapa analis mengatakan lebih banyak sumber daya dan staf diperlukan untuk pemrosesan visa.

Albanese, yang Partai Buruhnya mengalahkan Koalisi Liberal-Nasional pada pemilihan pada 21 Mei, minggu ini menggambarkan tunggakan pekerjaan aplikasi visa sebagai "luar biasa". Dia mengatakan sangat berusaha untuk memastikan waktu pemrosesan visa dikurangi.

"Saat datang ke pemerintahan, tanpa membahas masalah lain, kami menemukan, kami memiliki masalah dalam memproses visa," katanya kepada wartawan.

"Hanya ada timbunan (berkas) yang luar biasa," imbuhnya.

Kelompok bisnis mendesak pemerintah baru yang dipimpin PM Albanese untuk meningkatkan dan mempercepat penerimaan migran, terutama pekerja terampil.

Baca Juga: Ingin Kerja di Jerman? Negara itu Ngebet Datangkan 400.000 Pekerja Internasional per Tahun

Ilustrasi mahasiswa internasional di Australia. Australia kekurangan parah tenaga kerja seiring melesatnya ekonomi pasca-pandemi Covid-19, PM Australia Anthony Albanese dalam tekanan untuk mempercepat proses visa dan menambah jumlah pekerja migran temporer untuk masuk Australia.(Sumber: Kompas.com / ABC News)

Kepala eksekutif National Australia Bank Ross McEwan mengatakan, pemulihan arus masuk pekerja migran sangat penting untuk mengatasi kekurangan keterampilan dan memastikan pemulihan ekonomi berlanjut.

"Menurut saya, ini adalah salah satu masalah paling mendesak yang harus menjadi fokus pemerintah baru," katanya kepada The Australian Financial Review Banking Summit pada akhir Maret.

Sebuah prospek ekonomi baru yang dirilis pada hari Rabu oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menemukan, kekurangan tenaga kerja Australia menjadi yang terburuk kedua di negara maju setelah Kanada.

"(Arus) imigrasi yang terampil akan meningkat setelah pembukaan kembali perbatasan internasional pada Februari, tetapi diperkirakan tidak cukup untuk secara material mengurangi ketatnya pasar tenaga kerja," kata laporan itu.

Kamar Dagang dan Industri Australia mengatakan, pemerintah harus meningkatkan penerimaan migran terampil menjadi 200.000 orang per tahun.

Albanese belum mengusulkan perubahan batas pada asupan migran, tetapi berjanji mengadakan pertemuan puncak membahas tenaga kerja akhir tahun ini.

KTT diharapkan fokus pada kekurangan pekerja, termasuk upaya untuk mempermudah dan mempercepat masuknya pekerja migran.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU