> >

Membludak, 150.000 Orang di Thailand Daftar Jadi Petani Ganja dan Hashish Hingga Situs Macet

Kompas dunia | 10 Juni 2022, 14:34 WIB
Petani ganja Thailand tampak tersenyum bahagia merawat tanamannya. Pemerintah Thailand mencatat per Kamis (9/6/2022) sudah 150.000 orang mendaftar untuk bertani dan menanam ganja serta hashish di Thailand. (Sumber: Straits Times/EPA-EFE)

Banyak klinik di seluruh negeri berkemungkinan menawarkan ganja medis untuk mengobati berbagai penyakit, dan restoran dapat menyajikan hidangan dan minuman yang mengandung ganja dengan kurang dari 0,2 persen tetrahydrocannabinol (THC), senyawa psikoaktif yang memberi pengguna sensasi "surgawi".

Sementara langkah itu bertujuan untuk meningkatkan sektor pertanian dan pariwisata yang penting di negara itu, larangan ganja untuk "penggunaan rekreasi" dan produksi apa pun dengan ganja berkadar lebih dari 0,2 persen THC, dapat membatasi perdagangan bebasnya.

Tidak jelas apakah merokok ganja secara pribadi adalah kejahatan, dan siapa pun yang tertangkap mengganja di depan umum dapat dikenai hukuman penjara tiga bulan dan denda sebanyak 25.000 baht (USD996), menurut Kementerian Kesehatan.

Parlemen Thailand telah memulai diskusi tentang undang-undang ganja yang lebih komprehensif untuk mengatur industri, kata Anutin.

Sampai RUU itu disahkan parlemen, berbagai instansi pemerintah akan memantau penggunaan akhir tanaman, katanya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Straits Times


TERBARU