> >

Usai Latihan Tembak 8 Rudal, Korea Selatan dan AS Kerahkan 16 Jet Tempur ke Dekat Korea Utara

Kompas dunia | 7 Juni 2022, 14:59 WIB
Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat menerbangkan 20 jet tempur di atas laut barat Korea Selatan hari Selasa, (7/6/2022) dalam unjuk kekuatan kepada Korea Utara (Sumber: South Korea Ministry of Defence)

Baca Juga: China dan Rusia Veto Usulan AS untuk Jatuhkan Sanksi ke Korea Utara atas Uji Coba Peluru Kendali

Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat menerbangkan 20 jet tempur di atas laut barat Korea Selatan hari Selasa, (7/6/2022) dalam unjuk kekuatan kepada Korea Utara (Sumber: South Korea Ministry of Defence)

Beberapa jam sebelum pertemuan Sherman di Seoul, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan kepada wartawan di Washington, Amerika Serikat tetap khawatir Korea Utara melakukan uji coba ketujuh "dalam beberapa hari mendatang."

Tindakan hukuman pemerintah Biden atas uji coba senjata Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir terbatas pada sanksi sepihak simbolis.

Rusia dan China memveto resolusi yang disponsori AS yang akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Korea Utara atas uji balistik sebelumnya pada 25 Mei.

“Kami meminta anggota komunitas internasional, tentu saja anggota lima tetap Dewan Keamanan PBB, untuk menjadi pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di Dewan Keamanan PBB sebagai forum unggulan untuk mengatasi ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” kata Price.

“Tindakan sepihak tidak akan pernah menjadi respons yang paling menarik atau bahkan paling efektif, dan itu terutama terjadi karena kami bersyukur memiliki sekutu dekat Jepang dan ROK (Korea Selatan),” kata Ned Price.

Media pemerintah Korea Utara belum mengomentari peluncuran hari Minggu.

Pengerahan jet tempur melipir ke dekat Korea Utara terjadi setelah kapal induk AS Ronald Reagan hari Sabtu menyelesaikan latihan angkatan laut tiga hari dengan Korea Selatan di Laut Filipina, latihan bersama pertama mereka yang melibatkan kapal induk sejak November 2017, ketika negara-negara tersebut bergerak untuk meningkatkan latihan pertahanan mereka dari ancaman Korea Utara.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Kunjungi Korea Selatan dan Bahas Ancaman Nuklir Korea Utara

Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik ke arah laut hari Rabu, (25/5/2022) kata militer Korea Selatan, ditengah lonjakan luar biasa kasus terduga Covid-19 di negara itu (Sumber: KCNA via AP)

Korea Utara lama mengutuk latihan militer gabungan sekutu sebagai latihan invasi dan sering dilawan dengan latihan rudalnya sendiri, termasuk peluncuran jarak pendek pada 2016 dan 2017 yang mensimulasikan serangan nuklir di pelabuhan Korea Selatan dan fasilitas militer AS di Jepang.

Menyusul peluncuran terbaru Korea Utara, Amerika Serikat melakukan latihan rudal bersama dengan Jepang dan Korea Selatan, yang menurut mereka bertujuan untuk menunjukkan kemampuan respons mereka.

Pembicaraan nuklir antara Washington dan Pyongyang mandek sejak tahun 2019 karena ketidaksepakatan dalam pertukaran pelepasan sanksi yang melumpuhkan AS dalam langkah-langkah pelucutan senjata Korea Utara.

Kim sejak itu meningkatkan aktivitas pengujiannya meskipun ada masalah ekonomi dan tidak menunjukkan kesediaan untuk sepenuhnya menyerahkan persenjataan yang dilihatnya sebagai jaminan terkuatnya untuk bertahan hidup.

Pemerintahnya sejauh ini menolak tawaran pemerintah Biden untuk pembicaraan terbuka dan jelas berniat mengubah negosiasi denuklirisasi yang saat ini mandek menjadi proses pengurangan senjata bersama, kata para ahli.

Kampanye tekanan yang dilakukan Kim Jong-un tidak melambat walau terjadi wabah Covid-19 yang menyebar ke 26 juta penduduknya yang sebagian besar tidak divaksinasi di tengah kurangnya alat kesehatan masyarakat.

Korea Utara sejauh ini menolak tawaran bantuan dari AS dan Korea Selatan, tetapi ada indikasi mereka menerima setidaknya beberapa pasokan vaksin dari sekutu China.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU